PENANGKAPAN IKAN: 252.900 Orang Minta Perubahan Bisnis Pengalengan Tuna

Bisnis.com,05 Des 2015, 14:10 WIB
Penulis: Anugerah Perkasa
Sedikitnya 252.900 orang mendukung petisi untuk mengubah praktik bisnis perusahaan pengalengan tuna terbesar terkait dengan adanya pelanggaran hak asasi manusia serta masalah keberlanjutan./JIBI
Bisnis.com, JAKARTA -- Sedikitnya 252.900 orang mendukung petisi untuk mengubah praktik bisnis perusahaan pengalengan tuna terbesar terkait dengan adanya pelanggaran hak asasi manusia serta masalah keberlanjutan.
 
Greenpeace Indonesia dalam situs resminya menuturkan Thai Union sebagai salah satu perusahaan terbesar pengalengan tuna, harus bertanggun jawab untuk memimpin tentang metode ikan berkelanjutan. Selain itu ada pula soal transparansi, keterlacakan makanan laut dari kapal hingga piring di meja makan.
 
"Kami mengharapkan Anda untuk membersihkan rantai suplai dan membantu memastikan lautan kita, dan orang-orang yang mata pencahariannya bergantung pada lautan, memiliki masa depan yang adil dan berkelanjutan," demikian Greenpeace Indonesia, yang dikutip Bisnis.com, Sabtu (5/12/2015).
 
Organisasi lingkungan itu menegaskan perusahaan itu diduga melakukan praktik penangkapan yang destruktif sehingga mempengaruhi kehidupan lainnya dengan terbunuhnya penyu dan hiu. Tak hanya itu, namun juga soal dugaan eksploitasi pekerja, disiksa dan dipaksa bekerja di kapal berbulan-bulan.
 
"Daripada terus membawa kehancuran lautan kita, kami menyerukan kepada Thai Union untuk menolak praktik penangkapan ikan yang buruk dan membantu mengubah industri tuna, untuk memastikan industri tuna adil, berkelanjutan dan dapat melanjutkan dengan aman," papar Greenpeace Indonesia. 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini