259 TKI Dideportasi ke Entikong

Bisnis.com,09 Des 2015, 15:50 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Sebanyak 259 tenaga kerja Indonesia dideportasi oleh Malaysia melalui Pos Pemeriksaan Lintas Batas, Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, demikian data Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sanggau bersama BNP2TKI./ANTARA

Bisnis.com, PONTIANAK -- Sebanyak 259 tenaga kerja Indonesia dideportasi oleh Malaysia melalui Pos Pemeriksaan Lintas Batas, Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, demikian data Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sanggau bersama BNP2TKI.

"Jumlahnya TKI yang dideportasi kali ini cukup banyak," kata Kepala Dinsosnakertran Sanggau Jamilah saat dihubungi di Sanggau, Rabu (9/12/2015).

Ia menjelaskan, ratusan TKI tersebut semuanya dideportasi dari Malaysia.

Setelah dilakukan pendataan, rencananya ratusan TKI tersebut akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing, katanya.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Kalbar terkait, upaya pemulangan TKI tersebut ke daerah asalnya," ungkap Jamilah.

Ratusan TKI yang dideportasi tersebut diantaranya berasal dari Singkawang dan NTT. Para TKI itu, ada yang sudah lama dideportasi, untuk itu pihaknya bersama dengan BNP2TKI sedang melakukan pendataan, agar mereka secepatnya dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

Menurut dia, PPLB Entikong merupakan salah satu pintu perbatasan yang menghubungkan Indonesia dengan Malaysia dan menjadi salah satu pintu masuk keberangkatan para TKI baik yang resmi maupun tidak resmi.

"Hal itu, juga dipicu a transportasi darat, berupa bus-bus internasional yang tarifnya relatif terjangkau, sehingga para TKI tersebut lebih memilih masuk dari PPLB Entikong untuk masuk ke Malaysia," katanya.

Buktinya, menurut dia, tim khusus Polres Sanggau telah menggagalkan upaya pemberangkatan delapan TKI ilegal ke Malaysia, yang berasal dari NTT dan NTB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini