Jokowi Minta KM Camara Nusantara I Bisa Efisienkan Harga Daging Sapi

Bisnis.com,11 Des 2015, 19:21 WIB
Penulis: Newswire
Pedagang daging sapi melayani pelanggan./Antara-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap kapal pengangkut ternak KM Camara Nusantara I bisa menormalkan dan mengefisienkan harga daging sapi karena mampu menekan biaya transportasi.

Presiden Jokowi saat meninjau Kapal Pengangkut Ternak KM Camara Nusantara 1 di Dermaga 107, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut), Jumat, mengatakan 350 ekor sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) telah sampai di Tanjung Priok dengan menggunakan kapal pengangkut ternak.

"Di sana harganya Rp30.000 (per kg) karena ada efisiensi di ongkos transportasi yang dulunya kurang lebih Rp1,5 juta sampai Rp1,8 juta sekarang jadi Rp330.000. Ini yang sering kita bilang tol laut ya seperti ini," katanya, Jumat (11/12/2015).

Menurut perhitungan kata dia, setelah sapi sampai di Jakarta dan disembelih maka harganya akan jatuh per kg kira-kira Rp36.000 kg - Rp37.000/kg. "Kalau sudah disembelih nanti jadi daging biasanya rendemen itu dikali dua berarti rata-ratanya antara Rp72.000 sampai Rp76.000 (per kg)," katanya.

Namun kata Presiden, harga daging tetap berbeda-beda karena ada yang bagian hash yang bisa mencapai Rp85.000-Rp90.000 per kg namun ada pula untuk kualitas di bawahnya yang berkisar Rp40.000-Rp50.000 per kg.

Dia berharap harga-harga yang masih dalam rentang normal itulah yang akan berlaku di pasaran. "Semoga dalam waktu tidak lama bisa menormalkan kembali tapi kita enggak ngerti, ini berhadapan dengan pasar," katanya.

Presiden sangat berharap kapal pengangkut ternak mampu menormalkan harga daging sapi. Dalam waktu dekat kapal serupa akan datang lagi hingga total seluruhnya berjumlah tujuh kapal pengangkut ternak.

Nantinya wilayah-wilayah yang menjadi sentra ternak sapi diharapkannya akan terbantu dari sisi transportasi untuk mendistribusikan sapi ke pasar-pasar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini