Bisnis.com, JAKARTA-- Animo masyarakat yang datang ke pameran lukisan di Museum Seni Rupa Kota Tua Jakarta menunjukkan tren peningkatan yang signifikan sepanjang tahun ini.
Namun, bukannya menambah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta justru memangkas anggaran pameran untuk tahun 2016. Tak tanggung-tanggung, total anggaran yang dipangkas mencapai 50%.
Hal tersebut diungkaplan oleh pengelola museum sekaligus penanggung jawab pameran lukisan di Museum Seni Rupa, Hari Prabowo.
Hari mengatakan, bahwa dirinya heran dengan keputusan Pemprov DKI tersebut, pasalnya beberapa tahun terakhir, jumlah pengunjung dari Jakarta ataupun luar Jakarta untuk menghadiri pameran justru semakin banyak.
" Waktu rapat pengajuan anggaran untuk tahun 2016, anggarannya justru dipangkas. Saya juga kurang tahu alasannya. Padahal animo masyarakat justru semakin meningkat. Harusnya ya ditambah. Tapi untuk tahun depan malah dikurangi," katanya, Sabtu (12/12/2015).
Dikatakan, total pemotongan anggaran untuk tahun ini mencapai 50%. Namun sepengetahuannya, bukan hanya anggaran untuk Museum Seni Rupa saja yang dipangkas, juga benerapa instansi lain.
Hari mengakui, jika anggaran yang dihabiskan untuk satu kali pameran memang cukup besar. Tapi, dia enggan menyebut nominal pasti.
Dia memastikan mencapai puluhan juta rupiah. Bila anggarannya cukup, dalam setahun Museum Seni Rupa sedikitnya bisa menggelar hingga empat pameran.
"Tapi kalau dipangkas seperti ini, ya paling tahun depan cuma dua kali pameran. Mau bagaimana lagi," keluhnya.
Malam ini, Museum Seni Rupa rencananya akan menggelar pameran terakhir tahun ini. Lukisan yang dipamerkan merupakan karya Sujud.
Tema yang diangkat adalah 'Retrospeksi'. Selain pameran lukisan, acara ini juga akan dimeriahkan dengan hiburan musik tradisional dan modern. Beberapa waktu lalu, Musem Seni Rupa juga menggelar pameran 7 perupa yang mengambil tema urban pop art.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel