PASAR ANTIK SURABAYA: Cara Jitu Bedakan Barang Palsu atau Asli

Bisnis.com,12 Des 2015, 20:09 WIB
Penulis: Marsya Nabila
Toko di pasar barang antik di Jalan Surabaya Jakarta Pusat/Bisnis.com- Marsya Nabila

Bisnis.com, JAKARTA – Membeli barang antik memang perlu kejelian agar tidak mudah ditipu oleh pedagang.

Namun, untuk memastikan apakah barang tersebut palsu atau tidak, juga tidak mudah. Taktik jitu yang perlu dilakukan bagi pembeli adalah memegang langsung barangnya dan berani menawar harga, untuk mendapatkan barang antik incaran.

Setidaknya itulah yang dijelaskan oleh Benny, seorang pedagang di Pasar Antik yang ditemui oleh Bisnis.com, Minggu (12/12/2015).

Di tokonya rupanya ada barang palsu yang dijajakan, yakni uang koin. Menurut dia, koin tersebut dijual palsu karena, bila versi aslinya dijajakan harganya bisa mencapai jutaan. Tapi, untuk koin palsu hanya seharga Rp20.000.

“Di toko kami hanya koin saja yang palsu, sisanya adalah barang asli,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, untuk menghindari barang palsu yang dijajakan, pembeli harus teliti, dan tidak termakan oleh cerita yang diutarakan oleh si pedagang. Untuk menakar waktu pembuatan barang antik bukanlah hal yang mudah. Menurut dia, perlu serangkaian tes ilmiah yang harus ditempuh.

Bahkan dia sendiri tidak bisa menakar dengan pasti barang-barang dagangannya tersebut terbitan tahun berapa. Dia menegaskan, yang terpenting adalah tidak membeli barang antik secara online. Setidaknya pembeli harus memegang langsung barangnya untuk memastikannya. Sebab, ada kemungkinan barang tersebut adalah hasil dari proses pemugaran.

Pedagang barang antik lain, Aji Fauzi, menuturkan, dirinya pernah tertipu saat membeli barang dari kolektor. Uang yang dibelanjakan saat itu mencapai Rp 7,5 juta. Seiring waktu, dia baru menyadari bahwa barang yang dia beli tersebut adalah palsu saat ada pembeli yang hendak membelinya.

 Akhirnya, dia menjual seharga Rp 2,5 juta ke pembeli.

“Orang pengalaman saja bisa tertipu, apalagi yang awam,” kata dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini