Bisnis.com, JAKARTA---Setelah penjualan semen mengalami peningkatan signifikan pada Oktober 2015, pertumbuhan penjualan yang dibukukan oleh perusahaan semen milik negara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. mengalami perlambatan pada November 2015.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) yang dikutip oleh UOB Kay Hian pada Senin (14/12/2015), penjualan emiten berkode saham SMGR itu mencapai 2,64 juta ton pada November 2015 atau turun 3,8% dibandingkan dengan 2,75 juta ton pada Oktober 2015.
Pada Oktober 2015, peningkatan penjualan mencapai 10,3% dibandingkan dengan penjualan pada September 2015.
Namun dibandingkan dengan penjualan November 2014, penjualan pada November 2015 meningkat 6,3%.
Secara keseluruhan, penjualan Semen Indonesia sepanjang Januari-November 2015 mencapai 23,99 juta ton atau turun 0,3% dibandingkan dengan 24,06 juta ton pada periode yang sama 2014. Penurunan penjualan itu merupakan kelanjutan sejak semester I/2015.
Marwan Halim, analis UOB Kay Hian, memaparkan penjualan Semen Indonesia turun pada November 2015 karena memiliki posisi pasar yang kuat di Jawa Barat dan Jawa Timur dimana penjualan wilayah tersebut mengalami penurunan sebesar 9% dan 5% dibandingkan dengan Oktober 2015.
Pada Januari-November 2015, penjualan Semen Indonesia paling banyak masih di Pulau Jawa sebanyak 11,92 juta ton, diikuti Sumatera 5,07 juta ton, Sulawesi 2,72 juta ton, Kalimantan 1,93 juta ton, Nusa Tenggara 1,18 juta ton dan sebagainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel