Kota Bogor Tawarkan Peluang Investasi Transportasi

Bisnis.com,17 Des 2015, 04:41 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA --  Kota Bogor menawarkan peluang investasi besar dalam bidang transportasi, salah satunya adalah pengembangan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD) di Sukaresmi dalam Bogor Economic Summit 2015 di Jakarta, Rabu (16/12/2015).

Kepala Badan Perizinan terpadu dan Penanaman Modal Kota Bogor Deni Mulyadi dalam kesempatan tersebut mengatakan peluang investasi yang ditawarkan untuk pengembangan kawasan seluas 22 hektare itu sebesar 107 juta dolar AS.

"Kawasan TOD Sukaresmi ini konsepnya super block yang memiliki fasilitas stasiun kereta api, apartemen, terminal Sukaresmi, perkantoran, mall dan fasilitas pendukung lainnya," tutur Deni.

Program itu, kata dia, bertujuan untuk mengurangi pergerakan lalu lintas ke pusat kota.

Selain pembangunan TOD, kata dia, Kota Bogor juga menawarkan penataan kawasan parkir di sejumlah ruas jalan, di antaranya Jalan Otto Iskandardinata, Jalan Suryakencana dan Jalan Siliwangi.

"Bentuk fisik investasinya terdiri atas pengadaan parkir meter dan infrastruktur lahan parkir seperti rambu pembatas dan markah jalan serta tempat parkir," kata dia.

Pihaknya juga menawarkan pengembangan Terminal Agribisnis Rancamaya seluas 9,3 hektare yang akan menjadi kawasan terpadu terminal agribisnis dan agro-eduwisata.

Ia mengatakan kawasan tersebut juga akan dilengkapi promosi ikan hias, parkir angkut barang, agrowisata, pengolahan sampah, cottage dan fasilitas penunjang lainnya.

Pengembangan kawasan berbasis TOD di Tanah Baru dan Bubulak, ujar Deni, juga ditawarkan dalam forum ekonomi tahunan bersama Pemkot dan Pemkab Bogor yang bertujuan untuk percepatan pembangunan ekonomi di Bogor.

Untuk tahun ini, ia mengatakan upaya pembenahan di bidang transportasi di wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor serta antarkedua wilayah dipandang cukup mendesak sehingga bidang tersebut yang ditawarkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini