Reasuransi Raksasa Indonesia : 4 BUMN Siap Kucurkan Modal Rp4 Triliun

Bisnis.com,18 Des 2015, 20:23 WIB
Penulis: Anggara Pernando
Ilustrasi
Bisnis.com, JAKARTA -- PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) memastikan empat badan usaha milik negara berkomitmen menempatkan mandatory convertible bonds (MCB) sebagai modal perusahaan.
 
Frans Y. Sahusilawane, Direktur Utama Indonesia Re mengatakan MCB itu tidak berasal dari penyertaan modal negara (PMN). Sedangkan besaran penempatan masing-masing BUMN sebesar Rp1 triliun.
 
"Kapan fasilitas standby itu akan digunakan tergantung perkembangan efektifitas dan akselerasi proses Indonesia Re 'redirect' reasuransi yg tadinya ke luar negeri kembali ke dalam negeri," kata Frans di Jakarta, Jumat (18/12/2015).
 
Dia mengatakan untuk 2016, modal yang dimiliki Indonesia Re mencapai Rp2,2 triliun. Jumlah ini dirasa telah mencukupi untuk menjalankan bisnis tahun pertama reasuransi yang digadang-gadang menjadi reasuransi nasional raksasa ini. Frans mengatakan modal yang dimiliki termasuk MCB yang sebelumnya ditempatkan di Reindo sebesar Rp900 miliar pada tahap persiapan pendirian Indonesia Re.
 
Frans mengatakan jikapun terjadi lonjakan bisnis, pihaknya tidak akan menambah modal dalam jumlah besar. Dia memperkirakan paling tinggi hanya memerlukan tambahan modal Rp500 miliar. "Untuk 2016 sementara ini kekuatan permodalan Rp. 2,2 triliun termasuk MCB Rp900 miliar dirasa cukup. Untuk 2017 mungkin perlu 'trigger' Rp2 triliun - Rp2,5 triliun dari dana standby di empat 4 bumn asuransi itu," katanya.
 
Frans menjelaskan MCB merupakan pilihan sekunder jika PMN tidak disetujui. Dia mengatakan sumber utama penguatan modal tetap diharapkan PMN agar hasilnya langsung ke negara. Indonesia Re, kata Frans, bertekan meningkatkan retensi nasional sehingga mengurangi beban defisit transaksi berjalan, dan mengurangi potensi kehilangan pajak triliunan rupiah tiap tahun akibat mengalirnya premi reasuransi ke luar negeri.
 
Selain itu meningkatkan kompetensi dan kapabilitas agar dapat melakukan ekspansi usaha ke tingkat regional dan global. Ujungnya mendatangkan devisa bagi Indonesia.
 
Dia juga mengharapkan kehadiran Indonesia Re dapat meningkatkan knowledge sharing dari operasional baik tingkat regional maupun global. Tujuannya meningkatkan kompetensi dan kapabilitas industri asuransi nasional agar mampu bersaing di era masyarat ekonomi Asean (MEA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini