Bisnis.com, JAKARTA - Empat bank pelat merah bakal bersaing menawar harga untuk memperoleh dana ekses penerimaan negara senilai maksimal Rp5 triliun.
Aksi penawaran itu bisa digelar seiring dengan penandatangan kerja sama koordinasi operasionalisasi treasury dealing room (TDR) antara Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Marwanto Harjowiryono dengan Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas pada Kamis (17/12).
Marwanto mengatakan dengan penandantangan perjanjian tersebut, maksimal Rp5 triliun ekses dana kas pemerintah bisa masuk ke bank BUMN. Penempatan dananya dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan penawaran dari setiap bank.
“Segera setelah ini (bank BUMN mulai proses penawaran), kami akan lihat situasi dan kondisi, tapi tetap berkoordinasi dengan BI,” kata Marwanto di Jakarta pada Kamis (17/12).
Dia menjelaskan pelelangan bakal dilakukan sesuai best practice yakni secara elektronik agar transparansi dan akuntabilitas tetap terjaga.
Marwanto melanjutkan penempatan dana di bank umum tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja negara. Dalam penempatan di bank umum, kata Marwanto, pihaknya pun akan terus berkoordinasi dengan bank sentral agar tak mempengaruhi kebijakan moneter.
Deputi Gubernur BI Ronald Waas menuturkan kesepakatan tersebut merupakan manifestasi dari diskusi panjang antara Kemenkeu dan bank sentral. Prosesnya cukup lama agartreasury dealing roomdapat dilkaukan secara efektif, kata Ronald.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Asmawi Syam mengatakan penawaran yang bakal diajukan pihaknya, bakal bergantung pada besaran kebutuhan perseroan. Kalau kami sedang butuh, kami kasihratetinggi, ujar Asmawi.
Dalam kesempatan yang sama, BRI bersama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. pun ditunjuk sebagai Bank Operasional I Pusat yang menyalurkan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) melalui implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN).
Asmawi menyebutkan sepanjang tahun ini BRI telah menyalurkan dana APBN senilai total lebih dari Rp475 triliun dalam 20,5 juta transaksi.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan perseroan telah ditunjuk menjadi bank pembayar dana APBN sejak 2013. Terhitung mulai Januari hingga Oktober 2015, Budi menuturkan pihaknya telah menyalurkan dana APBN melalui SPAN senilai Rp224,18 triliun.
Di samping APBN, Bank Mandiri juga memberi layanan pembayaran setoran penerimaan negara melalui penerapan modul penerimaan negara generasi 2 (MPN G2). Melalui sistem ini, setoran pajak, pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dan cukai dapat dilakukan melalui seluruh jaringan Bank Mandiri.
Budi memerinci hingga November 2015, realisasi transaksi penerimaan negara yang dilakukan di Bank Mandiri mencapai 2,8 juta transaksi dengan nilai nominal Rp263,12 triliun.
Sementara itu, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengungkapkan sebagai Bank Operasional 1 Pusat, total transaksi penyaluran APBN yang dilayani mencapai lebih dari 5,4 juta atau senilai Rp172,4 triliun sepanjang 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel