Bisnis.com, CIREBON--PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mencatat proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) meningkatkan pertumbuhan kreditnya di bidang energi hingga Rp11,2 triliun. Padahal di tahun 2014 kredit di bidang energi hanya sebesar Rp5,42 triliun.
Sepanjang tahun 2015, dari total kredit Rp11,2 trilun yang disalurkan untuk pembangkit adalah sebesar Rp4,4 triliun. Sisanya, sebesar Rp6,72 dikucurkan untuk proyek minyak dan gas bumi.
Senior Vice President of BRI Oil, Gas, and Energy Desk, Amam Sukriyanto menyatakan perseroan fokus menyalurkan kreditnya ke proyek pembangkit listrik. Amam menilai proyek pembangkit 35.000 MW membutuhkan banyak dana, sehingga merupakan peluang bagi perseroan untuk menyalurkan kredit. Dia mengaku, peningkatan kredit yang terjadi di 2015 ini juga terjadi karena adanya pembangunan pembangkit yang masif tersebut.
"Pemain swasta banyak diundang, sehingga dengan kondisi sekarang energi akan menjadi bisnis bagus," kata Amam di Cirebon, Sabtu malam (19/12). Baru-baru ini, BRI bersama beberapa bank nasional lainnya menggelontorkan dana dengan total Rp2,4 triliun untuk pembiayaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kalimantan Timur milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel