SPI: Perdagangan Bebas Ancam Perempuan Petani dan Nelayan

Bisnis.com,24 Des 2015, 08:02 WIB
Penulis: Anugerah Perkasa
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri)./Bisnis-Oktaviano DB Hana
Bisnis.com, JAKARTA -- Solidaritas Perempuan (SPI) menegaskan kelompok perempuan petani dan perempuan nelayan terancam kehilangan akses terhadap sumber daya alamnya sendiri seiring dengan perjanjian perdagangan bebas yang diteken oleh Indonesia.
 
Indonesia tahun depan akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan baru menyepakati negosiasi WTO. SP menilai perjanjian bebas itu mengancam hilangnya akses perempuan petani dan perempuan nelayan terhadap penghidupannya sendiri, dikalahkan oleh akses yang dimiliki perusahaan besar. 
 
Arieska Kurniawaty, Divisi Kedaulatan Perempuan Melawan Perdagangan Bebas dan Investasi SP, menuturkan perempuan petani dan nelayan dengan akses terhadap sumber daya yang terbatas dipaksa bersaing dengan hasil produksi pertanian dan perikanan dari negara maju. Berbagai skema perdagangan itu, sambungnya,  telah merebut kedaulatan perempuan atas tanah maupun sistem pengelolaan pangan.
 
"Perempuan terus dipinggirkan dari sumber-sumber kehidupannya di desa, sehingga seringkali terpaksa harus bermigrasi ke luar negeri untuk bekerja dengan perlindungan yang minim," kata Arieska dalam rilis yang dikutip Bisnis.com, Kamis (24/12/2015).
 
Dia menuturkan masalah lainnya adalah pemerintah tak menempatkan perempuan sebagai subjek dalam ekonomi. Hal tersebut, papar Arieska, membuat kelompok tersebut tak pernah diperhitungkan dalam kebijakan ekonomi. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini