Bisnis.com, DEPOK -- PT BNI Syariah mencatat terjadi pertumbuhan laba pada 2015 mencapai 20,20% secara year to date.
Direktur Risiko & Kepatuhan BNI Syariah Acep Riana Jayaprawira menuturkan sepanjang Desember 2014-November 2015, BNI Syariah mencatatkan laba Rp196,26 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp163,25 miliar.
Dari sisi aset, lanjutnya, terjadi peningkatan mencapai 18,55% y-t-d dari Rp19,49 triliun pada Desember 2014 menjadi Rp23,11 triliun hingga November 2015. Hal tersebut, kata dia, didukung oleh kenaikan pembiayaan mencapai 14,61% y-t-d.
“Dari segi aset, kami memang berada di urutan keempat dari bank-bank lainnya. Tetapi dari segi kesehatan bisnis, kami yang pertama di urutan teratas,” paparnya di sela menghadiri kantor baru BNI Syariah Depok, Selasa (29/12)..
Dia menambahkan faktor pendorong pertumbuhan peningkatan aset dari Rp15,04 triliun pada Desember 2014 menjadi Rp17,14 triliun hingga November 2015 adalah peningkatan penghimpunan DPK sebesar 17,33% y-t-d dari semula Rp16,25 triliun menjadi Rp19,06 triliun.
Menurutnya, dari total pembiayaan tersebut portofolionya mencakup pembiayaan konsumtif sebesar 53,71%, produktif UKM 22,56%, komersial 15,68%, mikro 5,86% dan pembiayaan kartu Hasanah card 2,20%.
“Tapi yang dimaksud pembiayaan konsumtif ini lebih ke penyaluran perumahan yang penekanannya pada rumah pertama,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel