Bukaka Milik Keluarga Kalla Rambah Bisnis Pembangkit Listrik Rp500 Miliar

Bisnis.com,31 Des 2015, 18:47 WIB
Penulis: Sukirno
Foto ilustrasi saluran listrik. /pln.co.id

Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan milik keluarga Kalla, PT Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK), mulai merambah bisnis pembangkit listrik tenaga air dengan menyerap penerbitan saham baru PT Kerinci Merangin Hidro melalui PT Bukaka Mega Investama.

Berdasarkan prospektus ringkas yang dirilis perseroan di PT Bursa Efek Indonesia, Kamis (31/12/2015), disebutkan BMI yang merupakan anak usaha perseroan, akan menyerap saham baru yang diterbitkan pleh KMH hingga mencapai Rp499,5 miliar.

"Transaksi tersebut merupakan material karena bernilai Rp499,5 miliar atau 43,54% dari ekuitas perseroan," tulis manajemen Bukaka Teknik Utama.

Per 31 Desember 2014, total ekuitas Bukaka Teknik Utama mencapai Rp1,14 triliun. Transaksi dilakukan secara bertahap, dengan investasi pertama mencapai Rp49,5 miliar atau 4,31% dari ekuitas perseroan.

Kemudian, untuk tahap selanjutnya, besaran investasi yang akan dilakukan oleh BMI ke dalam KMH sesuai dengan kebutuhan modal KMH maksimum Rp499,5 miliar. Seluruhnya, perseroan melalui BMI mengakuisisi 25% saham KMH.

Transaksi tersebut dilakukan karena perseroan melalui BMI berencana untuk mengembangkan bisnis pembangkit listrik tenaga air dengan menyerap bagian saham dalam KMH.

Perseroan ingin turut serta melalui anak usaha dalam menyukseskan program pemerintah 35.000 Megawatt dan fokus pada pembangkit listrik tenaga energi baru dan terbarukan.

Dokumen tersebut menuliskan transaksi itu akan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham BUKK. Diharapkan, dengan adanya transaksi ini, dapat memberikan manfaat jangka panjang kepada seluruh pemegang saham melalui investasi BMI.

Dalam hal ini, KMH telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tentang pembelian tenaga listrik dari KMH. Serta, KMH merupakan pembangkit listrik tenaga energi baru dan terbarukan sehingga biayanya sangat rendah dan ramah lingkungan.

Sementara itu, untuk memenuhi pendanaan dalam tahap berikutnya pada investasi tersebut, akan dialokasikan dari hasil penawaran umum terbatas atau rights issue yang rencananya akan digelar pada 2016 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini