KINERJA JALAN TOL 2015: Target JSMR Berpotensi Tak Tercapai

Bisnis.com,02 Jan 2016, 14:20 WIB
Penulis: Yodie Hardiyan

Bisnis.com, JAKARTA — Pendapatan usaha perusahaan pengelola jalan tol milik negara, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. diperkirakan tidak mencapai target awal pada 2015.

Sekretaris Perusahaan Jasa Marga Mohammad Sofyan memaparkan pendapatan usaha (di luar pendapatan konstruksi) diprognosakan mencapai Rp7,58 triliun pada 2015 atau meningkat 4,48% dibandingkan dengan Rp7,23 triliun pada 2014.

Sebagai gambaran, sebelumnya emiten berkode saham JSMR itu menyampaikan kepada investor apabila pendapatan usaha perseroan diperkirakan dapat mencapai sekitar Rp7,95 triliun atau meningkat 10% dibandingkan dengan Rp7,23 triliun pada 2014.

Pendapatan usaha Jasa Marga paling banyak berasal dari pendapatan tol. “Volume lalu lintas transaksi tahun 2015, diprognosakan akan mencapai 1,36 miliar kendaraan atau tumbuh sebesar 3,03% dibandingkan dengan 2014 sebesar 1,32 miliar kendaraan,” katanya, Rabu (30/12/2015).

Semula, perusahaan penguasa pangsa pasar jalan tol di Indonesia tersebut menargetkan dapat mencapai jumlah transaksi sebanyak 1,38 miliar pada tahun ini atau tumbuh 4,5% dibandingkan dengan 1,32 miliar pada 2014.

Sofyan memaparkan aset perusahaan diperkirakan mencapai Rp36,11 triliun pada 2015 atau meningkat 13,34% dibandingkan dengan Rp31,86 triliun pada 2014.

Semula, Jasa Marga memperkirakan aset dapat meningkat 18,5%. Kendati demikian, Jasa Marga menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha lebih tinggi pada 2016.

Perusahaan mengincar pendapatan usaha (di luar pendapatan konstruksi) sebesar Rp8,66 triliun atau meningkat 14,25% dibandingkan dengan pendapatan pada 2015.

Volume lalu lintas transaksi diproyeksikan mencapai 1,41 miliar kendaraan pada 2016 atau tumbuh sebesar 3,5% dibandingkan dengan realisasi 2015. Aset perusahaan diproyeksikan mencapai Rp48,94 triliun pada 2016 atau meningkat sekitar 35,5% dibandingkan dengan aset 2015.

Pada 2016, Jasa Marga menargetkan dapat menambah panjang jalan tol operasi sepanjang 70 ki-lometer dengan mengoperasikan jalan tol Surabaya-Mojokerto seksi 4 Krian-Mojokerto (sepanjang 18,47 km), Jalan Tol Semarang-So lo Seksi 3 Bawen-Salatiga (17,5 km), dan jalan tol Solo-Ngawi Sek si I Kartasuro-Sragen (35,43 km).

Pada saat ini, perusahaan memiliki rencana investasi jalan tol sepanjang 460 kilometer senilai Rp40 triliun. Seluruh ruas ditargetkan beroperasi secara bertahap pada akhir 2018.

Investasi itu sekaligus dilakukan untuk mendukung program pemerintah membangun 1.000 kilometer jalan tol dan peningkatan aset perseroan.

Sebagai gambaran, berikut ini ruas jalan tol baru yang tengah digarap oleh perusahaan.

Di luar rencana investasi tersebut, perusahaan juga menargetkan penambahan panjang jalan tol dari ruas baru sepanjang 352 kilometer dengan nilai investasi Rp49 triliun.

Pada masa liburan panjang Natal, JSMR mencatat peningkatan volume lalu lintas di sejumlah ruas jalan tol. Volume lalu lintas mencapai puncaknya pada Rabu (23/12). Pada saat itu, terdapat peningkatan volume di sejumlah ruas seperti Jakarta-Cikampek, Jakarta-Tangerang dan Cibubur Utama.

Di Jakarta-Cikampek, peningkatan mencapai 42% dibandingkan dengan hari biasa. Arus mudik yang lewat Gerbang Tol Ci karang Utama di Jakarta-Ci kampek adalah 107.000 di atas lalu lintas hari normal 75.000 ken daraan.

Sementara itu, terdapat peningkatan volume lalu lintas menjadi 113.000 di Gerbang Karang Tengah dibandingkan dengan 108.000 pada hari normal. Di Cibubur Utama, volume mencapai 105.000 dibandingkan dengan 80.000 pada hari normal.

Secara keseluruhan, JSMR memperkirakan terdapat peningkatan volume lalu lintas pada masa liburan Natal 2015 dan Ta hun Baru 2016 dalam kurun 23 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016 mencapai 2,6 juta kendaraan atau naik14,7% dibandingkan dengan 2,3 juta kendaraan pada periode yang sama 2014.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini