KINERJA 2015: Laba Industri Perbankan Menurun

Bisnis.com,03 Jan 2016, 16:40 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini

Bisnis.com, JAKARTA--Menjelang publikasi laporan keuangan bank-bank periode kuartal akhir 2015, Otoritas Jasa Keuangan menyatakan laba industri perbankan nasional pada akhir tahun lalu mengalami penurunan dibanding akhir 2014.

Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan III OJK Irwan Lubis mengatakan hal tersebut tercermin dari indikator return on asset (ROA) industri perbankan yang lebih rendah dibandingkan akhir 2014.

"Pada Desember 2014 ROA bank-bank sebesar 2,85%. Sedangkan di November 2015 ROA berada di level 2,30%. Akhir tahun ROA di sekitar 2,30% hingga 2,35%," ujarnya di Jakarta, pekan ini.

Irwan menjelaskan penurunan ini disebabkan bank-bank lebih preventif atau lebih berhati-hati dalam melakukan bisnisnya, antara lain dengan lebih banyak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) seiring dengan meningkatnya rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL).

Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan OJK menunjukkan rasio NPL perbankan nasional mengalami peningkatan. Pada Oktober 2015 NPL bank tercatat sebesar 2,67% atau naik 33 basis poin secara tahunan (year-on-year) dari 2,34%.

Peningkatan NPL ini sejalan dengan perlambatan penyaluran kredit perbankan yang tumbuh sebesar 10,26% dari Oktober 2014 senilai Rp3.558,07 triliun menjadi Rp3.923,43 triliun.

Irwan menyebut selain faktor perlambatan perekonomian domestik, pertumbuhan kredit yang kembali melambat karena adanya pengaruh write off yang dilakukan bank-bank dan penjualan aset beberapa bank ke grup terkait.

"Bank hapus buku hampir Rp4 triliun. Selain itu, bank juga sale asset ke grup terlait, seperti CIMB Niaga yang jual aset hampir Rp3 triliun,” kata Irwan.

Seperti diketahui, tahun ini terdapat dua bank yang membentuk Asset Management Unit (AMU) untuk membantu menurunkan rasio kredit bermasalahnya, yaitu CIMB Niaga dan Bank J Trust.

Dengan AMU, aset bermasalah yang dimiliki bank dibeli oleh perusahaan induk sehingga menurunkan rasio NPL.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini