Dua Investor Timur Akan Garap Wisata Syariah di Indonesia

Bisnis.com,05 Jan 2016, 12:27 WIB
Penulis: Akhirul Anwar
Sejumlah anak nagari menggotong dua tabuik setinggi 8 meter pada acara Pesta Tabuik di Lapangan Hijau Imam Bonjol Padang, Sumbar, Senin (28/10/2013). Sumbar adalah satu dari Sembilan destinasi wisata syariah yang ditawarkan Indonesia. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Dua investor asal Timur Tengah akan menanamkan modal di Indonesia pada sektor wisata syariah.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin di Kantor Presiden seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (5/1/2016).

Ma'ruf menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi mendukung penuh upaya wisata halal dan wisata syariah. Dukungan pemerintah sudah terbukti dengan menggeser posisi Malaysia dari peringkat pertama dalam kategori wisata halal.

"Kita sudah geser Malaysia, kita nomor satu. [Presiden] sudah terima dua tawaran investasi Saudi di Sumatra Barat dan Emirat [UEA] di NTB mau dibuat wisata syariah representatif yang menarik wisatawan lebih besar lagi," kata Ma'ruf.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang ikut pertemuan dengan MUI bersama Mensesneg Pratikno mengatakan Presiden ingin keberadaan investor asal Timur Tengah itu bisa mengembangkan wisata syariah yang memiliki ciri khas di tanah air.

Tetapi Lukman tidak mengetahui siapa investor dan nilai investasi yang akan digelontorkan pemodal dari negara Arab tersebut. Ia hanya memastikan bahwa potensi wisata syariah di Indonesia sangat besar.

"Saya pikir besar [potensinya] karena masyarakat kita religius dan Indonesia punya alam bagus," ujar Lukman.

Seperti diketahui, esensi wisata syariah terletak pada usaha menyingkirkan segala hal yang dapat membahayakan bagi manusia dan mendekatkan manusia kepada hal yang akan membawa manfaat bagi dirinya maupun lingkungan.

Konsep wisata syariah sendiri adalah kegiatan rekreasi yang disertai dengan nilai-nilai Islami. Pengembangan pariwisata syariah memperoleh dukungan luas baik dari pemerintah maupun dunia usaha. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini