Bank Riau Kepri Siapkan Dua Produk Kredit Baru

Bisnis.com,07 Jan 2016, 12:06 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Bank Riau Kepri menyiapkan dua produk kredit baru pada awal tahun ini /ilustrasi

Bisnis.com, PEKANBARU – PT Bank Riau Kepri menyiapkan dua produk kredit baru pada awal tahun ini yang menyasar sektor usaha mikro kecil dan menengah, serta badan layanan umum daerah (BLUD).

Direktur Utama Bank Riau Kepri Irvandi Gustari mengatakan produk kredit baru yang disiapkan itu di antaranya adalah Kredit Usaha Produktif atau KUP yang diberikan kepada pedagang skala mikro di pasar atau suatu wilayah. Lewat program kredit ini, penerima pinjaman bisa mendapatkan dana hanya dengan mengajukan usaha tersebut sebagai agunan kredit.

Meski demikian untuk memitigasi risiko kredit macet, Bank Riau Kepri mewajibkan sejumlah persyaratan seperti adanya rekomendasi dari pemerintah daerah setempat terhadap usaha yang dijalankan dan dukungan kelompok usaha terkait.

“Jadi selama penyaluran kredit ini pengawasannya berlangsung secara kolektif kolegial, di mana seorang ketua kelompok usaha tidak mungkin merekomendasikan pengusaha yang punya citra tidak baik di kelompok itu,” katanya kepada Bisnis, Kamis (7/1/2016).

Produk kredit lainnya yang disiapkan Bank Riau Kepri yaitu Kredit Badan Layanan Umum Daerah atau KBLUD. Program ini ditujukan bagi badan usaha daerah yang mengalami keterbatasan dana dalam operasional sehingga membutuhkan dukungan dana kredit.

Untuk penyalurannya cukup mudah yaitu dengan agunan kegiatan BLUD tersebut, misalnya rumah sakit daerah yang terbatas dana operasional bisa mengajukan pinjaman kredit ini, sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan lebih baik.

“Tujuan kami menyiapkan dua produk baru ini untuk mendukung pengembangan usaha kecil dan pelayanan masyarakat, meski demikian kami tidak melupakan aturan yang ada karena tetap mewajibkan agunan untuk pencairan kredit tersebut,” katanya.

Adapun sepanjang 2015 lalu Bank Riau Kepri menyalurkan kredit senilai Rp14 triliun atau tumbuh 14% dibandingkan periode sebelumnya yang hanya senilai Rp12,3 triliun. Porsi penyaluran kredit masih didominasi sektor konsumtif dibandingkan produktif yaitu 70:30.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini