Petani di Sigi Berharap Musim Panen 2016 Meningkat

Bisnis.com,09 Jan 2016, 14:44 WIB
Penulis: Newswire
Petani membersihkan gabah/Antara

Bisnis.com, PALU - Para petani di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah berharap pada musim panen (MP) 2016 ini hasil panen gabah/beras kembali meningkat dibandingkan sebelumnya.

"Mudah-mudahan tidak ada gangguan hama," kata Marthen Sapan, petani di Desa Sejahtera, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sabtu (9/1/2016).

Dia sangat berharap produksi kali ini bisa lebih bagus dari sebelumnya.

Pada panen 2015, hasilnya mengecewakan karena produksi menurun drastis akibat dampak dari musim kemarau panjang yang melanda Sulteng selama enam bulan.

Banyak petani mengalami gagal panen karena akibat dari musim kemarau panjang.

Pada panen kali ini, ia berharap hasilnya akan menggembirakan. Apalagi, kata dia, buah kakao sangat kurang.

Petani di Kecamatan Palolo selama ini sangat bergantung pada dua komoditas tersebut yakni pertanian (padi) dan perkebunan (kakao).

Hal senada juga disampaikan Hede (48), petani asal Desa Kamarora, Kecamatan Nokilalaki, Kabupaten Sigi. Ia juga berharap panen raya yang diperkirakan berlangsung Maret 2016, produksi gabah/beras di wilayah itu meningkat.

"Kalau tidak ada gangguan hama,niscaya jika melihat buah padi, hasil panen tampaknya akan lebih bagus dari sebelumnya,"kata dia.

Petani di Desa Kamarora selain bercocok tanam padi sawah, juga berkebun kakao dan kopi. "Tapi khusus buah kakao pada panen kali ini menurun dibandingan tahun lalu cukup menggembirakan,"katanya.

Padahal, sekarang ini harga biji kakao di pasaran cukup bagus mencapai sekitar Rp32.000/kg dan biji kopi robusta Rp27.000/kg.

Kepala Dinas Pertanian Sulteng, Trie Iryani Lamakampali mengatakan produksi padi MP 2015 mengalami peningkatan meski enam bulan musim kemarau melanda Sulteng.

Ia tidak memperinci, kecuali berharap pada MP 2016 ini bisa meningkat lagi. Pemprov Sulteng sebelumnya menargetkan produksi padi hingga 2017 bisa mencapai 1,5 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini