8 PLTN di Dunia Ditutup Pada 2015

Bisnis.com,10 Jan 2016, 22:51 WIB
Penulis: Lukas Hendra TM

Bisnis.com JAKARTA – Sebanyak 8 pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di dunia ditutup pada 2015, tetapi dalam periode tersebut terdapat 10 PLTN yang beroperasi.

Data World Nuclear Association menunjukkan kedelapan PLTN yang ditutup secara permanen pada tahun lalu menghasilkan 4.572 megawatt energi (Mwe). PLTN di Jepang misalnya ada 5 pembangkit yang ditutup yakni Genkai Unit 1, Mihama Unit 1, Mihama Unit 2, Shimane Unit 1 dan Tsuruga Unit 1.  

Sementara PLTN di Jerman yang ditutup secara permanen pada bulan Juni 2015 adalah Grafenrheinfeld yang berkapasitas 1345 Mwe. Swedia dan Inggris juga ikut menutup PLTN yakni Oskarshamn Unit 2 dan Wylfa Unit 1.

Namun, sepanjang 2015 tercatat ada 10 PLTN baru, dimana delapan diantaranya disumbang oleh China antara lain Fangjiashan Unit 2, Yangjiang Unit 2, Yangjiang Unit 3, Hongyanhe Unit 3, Ningde Unit 3, Fuqing Unit 2, Fangchenggang Unit 1 dan Changjiang Unit 1. Penambahan dua PLTN lainnya disumbang masing-masing oleh Korea Selatan dan Rusia yaitu Shin Wolsong Unit 2 dan Beloyarsk Unit 4.

“Dengan adanya penambahan tersebut maka hingga akhir 2015 secara total ada 439 reaktor yang beroperasi dengan kapasitas total 382,2 gigawatt energi (Gwe),” tulis situs tersebut, dikutip Bisnis.com, Kamis (7/1/2016).

Padahal, pada awal 2015 terdapat 437 PLTN yang beroperasi dengan kapasitas total sekitar 377,7 GWe. Namun demikian, asosiasi tersebut memprediksi kapasitas PLTN dunia ke depan akan semakin bertambah seiring dengan ekspansi pembangunan yang dilakukan oleh China.

Seperti diketahui, pada Maret tahun lalu, Negeri Tirai Bambu itu telah memulai pembangunan PLTN Hongyanhe Unit 5 dengan kapasitas 1.080 MWe. Sementara, pada Mei, Juli dan Desember, China juga mulai membangun 5 PLTN lainnya dengan kapasitas total 5.632 Mwe. Bahkan pada awal Desember 2015, negara tersebut juga telah memulai tahap konstrukti untuk 64 unit PLTN dengan kapasitas 67,8 GWe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini