Bank Nagari Siapkan Antisipasi Jika Tak Ditunjuk Salurkan KUR

Bisnis.com,11 Jan 2016, 13:16 WIB
Penulis: Heri Faisal

Bisnis.com, PADANG—PT BPD Sumatra Barat alias Bank Nagari menyiapkan program Kredit Peduli Usaha Mikro (KPUM) jika tidak ditunjuk pemerintah sebagai penyalur kredit usaha rakyat (KUR) tahun ini.

Direktur Pemasaran Bank Nagari Indra Wediana mengatakan perseroan tetap menyasar sektor mikro, meski tahun lalu tidak ditunjuk pemerintah menyalurkan KUR.

“Antisipasinya dengan program KPUM. Skemanya sama dengan KUR, tidak ada beda. Pinjaman juga sama bisa sampai Rp100 juta,” katanya belum lama ini.

Adapun, bank milik pemda Sumbar itu masih menunggu keputusan pemerintah soal penunjukan bank yang akan menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) tahun ini.

“Kami masih tunggu keputusan Menkop dan UKM [pemerintah] soal BPD yang akan salurkan KUR,” kata Suryadi Asi, Direktur Utama Bank Nagari

Menurutnya, rasio kredit bermasalah atau (nonperforming loan/NPL) perseroan di sektor mikro tahun ini masih di bawah 5%, sehingga layak menyalurkan KUR.

Sebelumnya, pemerintah memperketat persyaratan bagi perbankan penyalur KUR dengan ketentuan tingkat kredit macet tidak boleh melebihi ambang batas yang ditetapkan regulator sebesar 5%.

“[NPL mikro] Kami sudah di bawah. Semoga tahun ini ditunjuk pemerintah salurkan KUR,” ujarnya.

Tahun lalu, Bank Nagari tidak ditunjuk menyalurkan KUR di Sumbar karena NPL sektor mikro dianggap masih terlalu tinggi, sehingga berisiko memperburuk kinerja bank.

Adapun, sejak program KUR diluncurkan pada 2007, Bank Nagari sudah menyalurkan hingga Rp2,1 triliun dengan outstanding kredit yang masih bergulir Rp700 miliar. Jumlah itu sudah menjangkau 56.000 nasabah atau dengan rerata kredit mencapai Rp37 juta per nasabah.

Sementara itu, Bank Nagari mencatatkan pertumbuhan kinerja berkisar 9% tahun lalu, dengan pertumbuhan aset 8,2% atau menjadi Rp19,54 triliun dari tahun sebelumnya Rp18 triliun.

Sedangkan kredit tumbuh 7,4% menjadi Rp14,5 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp13,5 triliun.

Untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6,5% menjadi Rp14,6 triliun dari tahun sebelumnya Rp13,7 triliun. Dan laba bank tumbuh 10,19% dari Rp295 miliar menjadi Rp325 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini