Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah grup usaha besar mendirikan modal ventura agar lebih leluasa menyalurkan pembiayaan.
Jurgan Usman, Managing Director Reliance Capital Management mengatakan pendirian modal ventura oleh Reliance untuk melengkapi portofolio bisnis keuangan perusahaan.
Dia mengatakan jenis usaha ini bersifat lebih fleksibel dalam menyalurkan pembiayaan sehingga dapat menyasar usaha kecil menengah lebih luas dibandingkan bank dan multifinance yang telah dimiliki terlebih dahulu.
Dia mengatakan dengan model pembiayaan ini maka sektor usaha yang sebelumnya tidak dapat dibiayai dapat dimasuki oleh modal ventura perusahaan. "Kami tidak memiliki segmen khusus namun sejumlah pengajuan seperti properti, ritel, hingga IT tengah kami pertimbangkan," katanya.
Dia mengatakan grup Reliance akan memberikan dukungan penuh terhadap usaha baru ini. Jurgan memastikan berapapun kebutuhan modal kerja modal ventura ini sepenuhnya akan didukung oleh grup.
"Kami memiliki ekuitas Rp1,5 triliun, jadi pembiayaan tidak ada masalah. Tergantung kebutuhan. Untuk modal disetor saat ini masih minimum sesuai ketentuan otoritas," katanya.
Jurgan mengatakan setelah mendapatkan izin pada pertengahan Desember 2015 lalu, maka operasional diperkirakan akan dimulai pada pertengahan Februari 2016 mendatang. Sedangkan untuk tahap awal perusahaan hanya akan mengoperasikan kantor di Jakarta sambil melengkapi infrastruktur.
"Kami juga sedang siapkan kolaborasi dengan unit bisnis lainnya," katanya.
Rimawan Yasin, Sekretaris Jenderal Asosiasi Modal Ventura Indonesia, menuturkan masuknya sejumlah grup besar pada modal ventura menandakan revitalisasi yang tengah dilakukan Otoritas Jasa Keuangan berjalan. Dia mengatakan setelah pembenahan usaha jenis ini menjadi semakin menarik karena dapat menjadi sumber pembiayaan alternatif.
Rimawan mengatakan para pemain baru modal ventura diharapkan mematuhi regulasi sehingga industri juga mendapatkan kepercayaan tinggi di masyarakat. Dia mengatakan modal ventura merupakan salah satu penggerak ekonomi yang dapat dipercayai oleh pemerintah.
Selain itu, Rimawan mengharapkan, modal ventura baru yang dibelakangnya disokong grup besar dapat berkolabirasi dengan pelaku yang lebih dahulu ada. Kolaborsi ini membuat semakin banyak lini usaha yang dapat dibiayai. Dia menambahkan modal ventura sebaiknya juga di dorong menjadi salah satu lembaga penyalur kredit usaha rakyat (KUR) karena dekatnya karakteristik bisnisnya.
"Untuk 2016 tantangan modal ventura adalah perlunya percepatan pembentukan venture fund," katanya.
Sementara hingga triwulan III/2015 pembiayaan maupun penyertaan oleh modal ventura mencapai Rp6,86 triliun. Jumlah ini meningkat dari capaian periode sama di 2014 yang membukukan pembiayaan dan penyertaan Rp6,41 triliun.
Namun dari jumlah ini, penyertaan dalam bentuk saham justru terus menurun. Pada September 2014 bisnis dengan modal penyertaan mencapai Rp1,28 triliun dan obligasi konversi mencapai Rp719,60 miliar. Akan tetapi di September 2015 penyertaan saham tinggal Rp971 miliar dan obligasi konversi menjadi Rp792 miliar.
Hingga September total aset modal ventura mencapai Rp9,11 triliun tumbuh tipis dari capaian tahun lalu sebesar Rp8,98 triliun. Sedangkan laba bersih hingga triwulan III/2015 mencapai Rp203 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel