Presiden Kembali Lantik Dubes untuk Negara Sahabat

Bisnis.com,13 Jan 2016, 10:45 WIB
Penulis: Lili Sunardi
Presiden Joko Widodo (kanan) berdiskusi dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution saat memimpin Rapat Kabinet Terbatas membahas pemanfaatan ruang udara selatan Pulau Jawa di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (8/1)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melantik duta besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk sejumlah negara sahabat, setelah pada Desember 2015 melantik 10 duta besar lainnya.

Pada pelantikan duta besar gelombang kedua  ini, Presiden menetapkan 13 orang sebagai duta besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk negara sahabat, serta organisasi internasional lain.

Sebanyak 13 duta besar dilantik berdasarkan Keputusan Presiden No. 7-P/2016 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia yang ditandatangani pada 12 Januari 2016.

Adapun 13 duta besar yang baru dilantik tersebut adalah Amelia Achmad Yani sebagai Duta Besar untuk Bosnia Herzegovina, Husnan Bey Fananie untuk Azerbaijan, Alexander Litaay untuk Kroasia, dan Antonius Agus Sriyono untuk Takhta Suci Vatikan.

Kemudian, Iwan Suyudhie Amri untuk Pakistan, Sri Astari Rasjid untuk Bulgaria, Albania, dan Makedonia, Wiwiek Setyawati Firman untuk Finlandia dan Estonia, Safira Machrusah untuk Aljazair, serta Yuri Octavian Thamrin untuk Belgia, Keharyapatihan Luksemburg, Uni Eropa, dan organisasi internasional lain di Brussel.

Selanjutnya, Diennaryati Tjokrosuprihatono unyuk Ekuador, Octavian Alimudin untuk Iran dan Turkmenistan, Agus Maftuh Abegebriel untuk Kerajaan Arab Saudi dan Organization of Islamic Cooperation (OIC), dan terakhir Tito Dos Santos Baptista untuk Mozambique dan Malawi.

10 Duta Besar

Seperti diketahui, pada Desember 15 Presiden Jokowi juga mengeluarkan Keppres No. 138-P/2015 yang ditandatangani pada 23 Desember 2015 untuk mengangkat 10 orang duta besar.

Sepuluh orang duta besar luar biasa dan berkuasa penuh tersebut adalah I Gusti Agung Wesakapuja sebagai Duta Besar untuk Kerajaan Belanda dan Organization for Prohibition of Chemical Weapons yang akan berkedudukan di Den Haag.

Kemudian, Marsekal Madya (Purn) Muhammad Basri Sidehabi sebagai Duta Besar Qatar yang berkedudukan di Doha, Marsekal Madya (Purn) Budhy Santoso sebagai Duta Besar Republik Panama, Honduras, Kosta Rika, dan Nikaragua yang berkedudukan di Panama City.

Selanjutnya, Mansyur Pangeran sebagai Duta Besar Senegal, merangkap Cago Verde, Gambia, Guinea Bissau, Mali, Pantai Gading, dan Sierra Leone yang berkedudukan di Dakar. Musthofa Taufik Abdul Latif sebagai Duta Besar Kesultanan Oman yang berkedudukan di Muscrat.

Raden Bagas Hapsoro sebagai Duta Besar Kerajaan Swedia, merangkap Latvia yang berkedudukan di Stockholm, I Gede Ngurah Swajaya sebagai Duta Besar Singapura yang berkedudukan di Singapura, Rizal Sukma sebagai Duta Besar Kerajaan Inggris, merangkap Irladia, dan International Maritime Organization yang berkedudukan di London.

Ibdu Hadi sebagai Duta Besar Vietnam yang berkedudukan di Hanoi, dan Dian Triansyah Djani sebagai Duta Besar/Wakil Tetap RI untuk PBB dan organisasi internasional lainnya di New York, yang berkedudukan di New York.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini