KURS RUPIAH 14 Januari: Usai Bom Sarinah, Pelemahan Rupiah Tertahan 0,52%

Bisnis.com,14 Jan 2016, 17:16 WIB
Penulis: Atiqa Hanum
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA— Pelemahan rupiah semakin berkurang dengan terkoreksi 0,52% atau 72 poin ke Rp13.907 per dolar AS di pasar spot.

Sebelumnya rupiah sempat melemah 117 poin atau 0,85% ke Rp13.952 per dolar AS di jeda siang bursa saham pukul 12.02 usai serangan baku tembak di Sarinah, Thamrin.

Tidak hanya rupiah, mata uang Asia Tenggara semua melemah. Peso Filipina melemah 0,55%, dolar Taiwan melemah 0,32%, dolar Singapura melemah 0,19% dan mata uang Asia Tenggara lainnya. Pelemahan paling tinggi dialami won Korea hingga 0,78%.

Rupiah dan bursa mampu mengurangi pelemahannya setelah sedikitnya enam orang tewas dalam ledakan dan tembakan di Sarinah.

"[Terjadi aksi jual] rupiah setelah ada kejadian di Jakarta, yang mengerikan pasar. Kami masih tidak tahu apa yang terjadi, tapi investor tidak suka ketidakpastian, dan ini menambah itu," kata Khoon Goh, Analis Valuta Asing Senior Australia & New Zealand Banking Group Ltd seperti dikutip Bloomberg, Kamis (14/1/2016)

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 13-14 Januari 2016 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 7,25%, dengan suku bunga Deposit Facility 5,25% dan Lending Facility pada level 7,75%.

Kepala Departemen Komunikasi Tirta Segara mengatakan keputusan ini sejalan dengan pernyataan BI sebelumnya bahwa ruang pelonggaran kebijakan moneter semakin terbuka dengan terjaganya stabilitas makroekonomi, serta mempertimbangkan pula dengan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global pascakenaikan Fed-Fund Rate (FFR).

Indeks dolar Amerika Serikat menurun pada penutupan perdagangan hari ini sebesar 0,27% ke 98.664. Harga minyak naik 1,18% ke US$30,84 per barel.

 

Pergerakan Rupiah di Bloomberg Dollar Index:

Tanggal

Level (Rp/US$)

Perubahan (%)

14/1/2016

13.907

-0,52%

13/1/2016

13.835

+0,54%

12/1/2016

13.910

-0,35%

11/1/2016

13.862

+0,44%

8/1/2016

13.874

+0,52%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini