SENTIMEN PASAR Awal Pekan: Bursa Global Anjlok di Akhir Pekan, Sanksi Ekonomi Iran Dicabut

Bisnis.com,18 Jan 2016, 05:20 WIB
Penulis: Demis Rizky Gosta
Karyawan mamantau pergerakan harga saham melalui smartphone di Kantor Bursa Efek Indonesia Perwakilan Bandung, Jawa Barat, belum lama ini. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Bursa global anjlok pada akhir pekan. Minyak dari Iran kembali bebas masuk ke pasar internasional di saat harga minyak jatuh ke bawah US$30/barel.

Bursa Global. Bursa Eropa dan Amerika Serikat anjlok. Indeks STOXX 600 turun 2,82% pada Jumat, memasuki bear market. Indeks S&P 500 merosot 2,16%, sedangkan indeks Dow Jones jatuh 2,39%. 

Harga Minyak. Minyak diperdagangkan di bawah US$30/barel. Brent 6,28% ke level US$28,94/barel pada penutupan Jumat, sedangkan minyak WTI merosot 5,71% ke harga US$29,42 per barel.

Data Ekonomi AS. Penjualan ritel AS terburuk sejak krisis 2009, merosot 2,1% pada 2015 setelah turun 0,1% pada Desember. Adapun output pabrik AS tersurvei turun 0,1% pada Desember.

Sanksi Ekonomi Iran. Sanksi ekonomi atas Iran dicabut mulai Sabtu pekan lalu. Iran berencana meningkatkan ekspor minyak mentah sebanyak 500.000 barel/hari dalam 6 bulan.

Kinerja Perdagangan Indonesia. Nilai ekspor Indonesia merosot ke titik terendah 6 tahun. Nilai Ekspor jatuh 14,62% pada 2015, sedangkan nilai impor merosot 19,89%.

Pendanaan Pertamina. PT Pertamina (Persero) mengincar pendanaan eksternal US$2—US$3 miliar pada 2016 untuk memenuhi kebutuhan investasi, antara lain melalui penerbitan obligasi.

BBRI. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menaikkan target penerbitan obligasi dari Rp3 triliun menjadi Rp4,65 triliun.

WSKT. PT Waskita Karya Tbk mengincar pembangunan 4 ruas tol pada 2016, menargetkan kepemilikan 15 ruas tol dengan nilai investasi Rp70 triliun hingga 2018.

GIAA. PT Angkasa Pura II menyatakan maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan mendapatkan prioritas di Terminal III Ultimate Bandara Soekarno Hatta yang mulai beroperasi pada Mei 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini