Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Andara mengincar naik menjadi bank kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha atau BUKU II setelah perseroan mendapat suntikan modal sebesar Rp450 miliar dari investor asal Korea Selatan, APRO Financial Co. Ltd.
Direktur Utama Bank Andara Darwin Wibowo mengatakan saat ini proses penambahan modal tersebut masih menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dengan memasukan dana segar ini, APRO Financial Co. Ltd. akan menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi kepemilikan sebesar 40%, sedangkan modal inti perseroan bisa mencapai sekitar Rp600 miliar.
Sementara untuk naik menjadi kelompok BUKU II dengan modal inti Rp1 triliun -- Rp5 triliun, perseroan bisa menggunakan dua opsi, yaitu melalui suntikan modal tambahan dari pemegang saham atau akuisisi bank lainnya.
"Belum ada arahan detail, tetapi secara umum memang kita dianjurkan untuk ambil bank. Mekanismenya apakah kita yang ambil alih atau APRO yang ambil alih, belum ada detail," katanya saat ditemui Bisnis.com di Jakarta, Senin (18/1/2016).
Sebelumnya, OJK mendorong APRO Financial Co. Ltd, yang bakal menjadi pemegang saham baru Bank Andara untuk mengakuisisi bank BUKU I lainnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon mengatakan pihaknya mewajibkan investor asing yang bakal mengakuisisi bank kecil untuk mengakuisisi bank lain dengan tujuan untuk dimerger.
"Mereka [APRO Financial Co. Ltd] sudah menyanggupi jika harus akuisisi bank kedua, tidak keberatan, tetapi mereka perlu belajar juga, tidak otomatis langsung," ujar Darwin.
Adapun untuk rencana naik ke BUKU II, Darwin mengatakan bakal dilakukan secepatnya. Sementara ini, perseroan masih fokus pada proses persetujuan penambahan suntikan modal sebesar Rp450 miliar sebagai tahap pertama masuknya investor Korea Selatan tersebut.
Paling tidak, kata Darwin, proses persetujuan penambahan modal ini bakal rampung pada kuartal I/2016 ini. Sementara saat ini, dia mengatakan belum ada pembicaraan dan arahan detail terkait bisnis perseroan setelah persetujuan dari OJK selesai.
"Belum ada arahan dari APRO, dan mereka tidak langsung serta merta mengubah bisnis model bank ini, mereka juga invest di Bank Andara karena percaya bisnis model ini akan berjalan," kata Darwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel