Emiten Tekstil: Pan Brothers (PBRX) Anggarkan Capex US$25 Juta

Bisnis.com,19 Jan 2016, 03:03 WIB
Penulis: Sukirno
Pabrik Pan Brothers/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten tekstil PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) berencana memperluas ekspansi dengan mengalokasikan belanja modal US$25 juta setara dengan Rp347,5 miliar (Kurs Rp13.900 per dolar AS) pada tahun ini.

Sekretaris Perusahaan PT Pan Brothers Tbk. Iswar Deni mengatakan pada tahun ini perseroan membidik target pertumbuhan secara organik sebesar 20%.

"Capex organik sekitar US$25 juta. Kalau untuk anorganik tergantung ada atau tidaknya target company yang cocok dan bersinergi," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (18/1/2016).

Perseroan menganggarkan Capex anorganik sekitar US$10 juta hingga US$20 juta untuk ekspansi. Perseroan memastikan bakal mencaplok perusahaan yang tepat untuk menambah kapasitas produksi tahun ini.

Manajemen emiten berkode saham PBRX tersebut akan membangun tiga pabrik garmen Eco Smart tahun ini. Ketiga pabrik itu akan berada di Jawa Tengah.

Proyek tersebut merupakan bagian dari rencana pembangunan tujuh proyek Eco Smart. Empat pabrik di antaranya sudah dibangun dan beroperasi bertahap sejak Januari 2015.

Jika ketujuh pabrik telah beroperasi maksimal, total kapasitas produksi akan meningkat menjadi 96 juta potong per tahun dari produksi saat ini yang sekitar 75 juta potong per tahun.

Pabrik Eco Smart berada di bawah perusahaan joint venture (JV) antara PBRX dengan Mitsubishi Corporation Japan.

Selain pabrik Eco Smart, PBRX juga berencana membangun pabrik synthetic woven fabric untuk menunjang produksi.

Namun, Fitri mengaku perseroan masih mencari partner yang memiliki keahlian untuk memproduksi jenis tekstil ini dan sedang berbicara dengan pemasok dari Taiwan untuk membangun pabrik tersebut di Indonesia.

Perusahaan garmen itu menggelar rights issue pada 2014 dengan raihan dana Rp1,01 triliun. Per September 2015, masih tersisa Rp473,78 miliar atau sekitar 40% dari total dana yang diperoleh.

Perseroan juga baru mendapat fasilitas senilai US$270 juta dari sindikasi perbankan. Sebagian besar dana yang didapat digunakan untuk refinancing utang dan sisanya untuk modal kerja.

Hingga kuartal III/2015, perusahaan membukukan pendapatan US$316,25 juta atau tumbuh 25,11% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sekitar US$252,78 juta.

Sementara, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat naik 28,54% dari US$5,3 juta menjadi US$6,82 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini