Bisnis.com, JAKARTA--Di 2016, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. memiliki rencana bisnis untuk menggenjot pertumbuhan di sektor anorganik. Bank pelat merah ini akan melakukan ekspansi usaha dibidang multifinance dan asset management.
Di sektor multifinance, lini usahanya tetap pada pembiayaan perumahan. Namun bisnis ini akan menyasar segmen pasar masyarakat yang berpenghasilan tidak tetap.
"Bisnis ini nantinya akan membiayai KPR bagi masyarakat yang berpenghasilan tidak tetap namun ingin memiliki rumah. Intinya kami ingin menjangkau masyarakat kecil. Kalau lewat multifinance kan lebih praktis dibanding bank," kata Maryono, Selasa (19/1/2016).
Selain itu BBTN juga akan mendirikan unit usaha pengelolaan asset (asset management unit). Tugasnya adalah untuk menganalisa aset-aset mereka sehingga diharapkan nilainya dapat meningkat.
Berdasarkan laporan kinerja perseroan per November 2015, total aset BBTN mencapai angka Rp167,289 triliun. Angka ini naik 17,58% (year-on-year) dari Rp142,271 triliun November 2014.
Diluar itu, masih dalam rangka ekspansi bisnis, BBTN juga akan menggarap potensi pasar diluar KPR. Mereka menamakannya pra KPR dan pasca KPR. Pra KPR mencakup pembiayaan konstruksi dan bahan-bahan konstruksi sementara pasca KPR artinya bank ikut membiayai kebutuhan nasabah diluar kepemilikan rumah.
"Bagi nasabah yang ingin top up rumahnya kami bisa bantu. Selain itu kebutuhan sehari-hari nasabah seperti pendidikan dan traveling juga akan kami bantu," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel