Harga Minyak Amblek, Perusahaan China Ini Ngotot Tambah Produksi

Bisnis.com,21 Jan 2016, 17:11 WIB
Penulis: Lukas Hendra TM
Pertambangan minyak di lepas pantai/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – China National Petroleum Corp. (CNPC), produsen minyak dan gas bumi terbesar di Negeri Tirai Bambu, meningkatkan produksi di lapangan luar negeri, mulai dari Asia Tengah hingga Afrika.

Padahal, harga minyak dunia tengah mengalami penurunan dan juga fluktuasi mata uang renmimbi. CNPC menaikkan kepemilikan produksi minyak dan gas alam di negara-negara termasuk Irak  hingga 10,5% untuk mencapai 72,02 juta metrik ton tahun lalu. Jumlah itu mendekati 1,45 juta barel per hari.

“Pada 2015, tantangan operasi di luar negeri [di luar China] memperoleh tantangan dengan rendahnya harga minyak, ketidakstabilan geopolitik dan memburuknya keamanan di beberapa negera. Perusahaan telah menghadapi waktu yang sulit melalui pemotongan biaya,” ujar manajemen CNPC seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (21//1/2015).

Runtuhnya harga minyak di bawah US$30 per barel telah memaksa produsen global dari Royal Dutch Shell Plc juga membuat badan usaha milik negara (BUMN) selain CPNC yakni China National Offshore Oil Corp untuk memotong pengeluaran.

Sepanjang 2015, CNPC telah memotong investasi pada operasi luar negeri mereka di Kazakhstan sebesar 50%. Selain itu, perusahaan juga menurunkan belanja di Amerika Latin lebih dari 60%.

Pada tahun lau, CNPC juga menambahkan 98,86 juta ton cadangan minyak dan gas di luar negeri, atau 29% di atas target, di negara-negara termasuk Kazakhstan, Sudan dan lepas pantai Brasil. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini