Perbankan Lirik Penyaluran Kredit Sektor Pariwisata Sumbar

Bisnis.com,21 Jan 2016, 12:17 WIB
Penulis: Heri Faisal
Bank Nagari./JIBI

Bisnis.com, PADANG—Industri perbankan di Sumatra Barat mulai melirik sektor pariwisata sebagai basis pembiayaan guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah menyusul menggeliatnya pengembangan sektor itu.

Branch Manager cabang Padang PT Bank Pan Indonesia. Tbk, (Panin) F Sandra Wati menuturkan perseroan masih memprioritaskan penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan ritel tahun ini.

“Tahun ini kami yakin lebih baik. Pariwisata tampaknya bakal jadi salah satu motor penggerak ekonomi Sumbar,” katanya, Rabu (20/1/2016).

Menurutnya, perseroan akan meningkatkan porsi penyaluran kredit produktif guna membiayai kegiatan UMKM yang mendukung pengembangan pariwisata dan industri kreatif di daerah itu.

Apalagi, kebijakan bank sentral menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin beberapa waktu lalu, diyakini bakal mendorong pertumbuhan kredit.

Sandra mengungkapkan perseroan menargetkan pertumbuhan kredit di daerah itu tumbuh di atas 20%, menyusul keyakinan meningkatnya konsumsi rumah tangga dan belanja infrastruktur pemerintah yang dimulai di awal tahun.

Direktur Pemasaran PT BPD Sumatra Barat (Bank Nagari) Indra Wediana menyebutkan sektor pariwisata yang kian tumbuh termasuk salah satu prioritas perseroan dalam menyalurkan kredit UMKM.

“Kami tetap utamakan UMKM, porsinya sampai 95% dari total penyaluran kredit,” katanya.

Menurutnya, penyaluran kredit UMKM itu diarahkan untuk sektor pertanian, perdagangan hotel dan restoran termasuk pariwisata dan industri kreatif.

Dia menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini berkisar 12,5%, atau tidak terlalu agresif karena belum optimalnya pemulihan ekonomi akibat tekanan global. Namun, angka tersebut jauh lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya yang hanya tumbuh 7,5%.

Perseroan, imbuhnya, meningkatkan alokasi penyaluran kredit ke sektor produktif –investasi dan modal kerja – untuk mengejar komposisi masing-masing 50% kredit produktif dan konsumtif.

Adapun, kinerja Bank Nagari tahun lalu mencatatkan pertumbuhan kredit 7,5% dari Rp13,5 triliun tahun sebelumnya menjadi Rp14,5 triliun. Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp14,6 triliun atau tumbuh 6,5% dan aset tumbuh 8,2% menjadi Rp19,5 triliun.

Afriadi Laudin, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar mengatakan sektor pariwisata menjadi prioritas pengembangan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah selain perdagangan dan pertanian.

“Pariwisata dan ekonomi kreatif adalah prioritas kami untuk bersaing di MEA, makanya kami dorong bank tingkatkan bantu permodalan lewat KUR atau pembiayaan lainnya,” ujar Afriadi.

Dia menyebutkan Pemprov Sumbar juga berkomitmen membantu permodalan UMKM ke perbankan dan lembaga pembiayaan melalui penjaminan PT Jamkrida Sumbar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini