Ini Alasan Ahok Cabut Bus Operasional Jemputan PNS

Bisnis.com,22 Jan 2016, 12:19 WIB
Penulis: Asteria Desi Kartika Sari
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menghapus bus operasional jemputan PNS karena  PNS dianggap ngelunjak.

Selain itu, Ahok menambahkan, alasan dirinya hendak menghapus bus operasional untuk PNS lantaran dirinya mendapat laporan  ada bullying PNS muda di dalam bus, ada yang mengklaim  kursi itu sudah menjadi miliknya. "Ada genknya nih, udah kayak gank membership, yang PNS muda di bully, kalo ada penumpang biasa naik ga boleh, kalaupun boleh dipungutin biaya," katanya di Balai Kota Jumat (22/1/2016).

Alasan kedua, ada iuran bulanan lagi, mereka harus membayar Rp75.000-Rp100.000. Mengetahui hal ini, Ahok mengatakan  ada permainan. Padahal, sudah dikatakan dari awal  bus tersebut gratis.

"Terus kalau ada  penumpang biasa naik, juga boleh mereka dipungutin duit, nah itu dosanya," katanya.

Penghapusan bus jemputan ini juga karena PNS seringkali bersiap pulang sebelum jam absen habis. Padahal PNS baru diperbolehkan absen pulang pukul 16.00.

"Kami pulang jam 16.00 kan. Kalau jam 16.00 itu kan absensinya baru mulai, baru siap-siap pulang. Ini enggak, sudah langsung duduk di bus, jam 16.00 busnya jalan. Jadi selalu alasan tidak mau kerja lagi, karena busnya akan berangkat. Jadi bus ini bukan menolong mereka," tandasnya.

Tak hanya itu, bus tersebut seharusnya disediakan untuk para staf, tetapi pejabat eselon III- IV pun ikut naik. "Bus tersebut disediakan bukan untuk nunggu secara eksklusif."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini