KRISIS PENGUNGSI: Belanja Pemerintah Jadi Stimulus Pertumbuhan

Bisnis.com,23 Jan 2016, 13:29 WIB
Penulis: Anugerah Perkasa
Pengungsi dan para migran menanti untuk bisa diangkut bus menuju perbatasan Yunani dan Macedonia, (6/10/2015)./Reuters-Alkis Konstantinidis
Kabar24.com, JAKARTA -- Belanja pemerintah sebagai respons terhadap gelombang para pengungsi menjadi bukti sebagai stimulus untuk perekonomian. 
 
Hal itu disampaikan Preiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi dalam acara World Economic Forum (WEF). Dia menuturkan belanja pemerintah terkait dengan respons terhadap pengungsi menjadi pendorong ekonomi yang belum tersebar. 
 
"Untuk Eropa, para pengungsi adalah tantangan sekaligus kesempatan," kata Draghi dalam rilis yang dikutip Bisnis.com, Sabtu (23/1/2016). "Belanja pemerintah yang besar untuk mengatasi hal ini dapat menjadi stimulus yang besar untuk pertumbuhan."
 
Sebelumnya, The European Investment Bank (EIB) menyumbang 5 juta euro untuk the Migrant and Refugee Fund (MRF) terkait dengan upaya mengatasi krisis pengungsi global.
 
MRF didirikan oleh Council of Europe Development Bank (CEB) untuk menghadapi krisis para pengungsi global. Dana itu akan membiayai pusat penerimaan dan transit, sebagai salah satu upaya penyatuan kembali para pengungsi.
 
Presiden EIB Werner Hoyer menuturkan pihaknya mendukung kuat pembentukan MRF tersebut. Hal itu, paparnya, digunakan untuk menjamin para pengungsi memiliki tempat tinggal, makanan, bantuan kesehatan dan keamanan. Dana 5 juta euro, kata Hoyer, merupakan kontribusi terbesar hingga saat ini.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini