Bisnis.com, JAKARTA--Komitmen PT Bank Negara Indonesia Syariah dalam menggarap segmen komunitas terus mengalir. Tabungan Haji Umroh tidak luput untuk terus dikembangkan.
Corporate secretary BNI Syariah Endang Rosawati mengungkapkan prospek tabungan ini makin potensial, terutama dengan keluarnya Peraturan Menteri Agama no 30 tahun 2013. Dalam peraturan tersebut, salah satu pasalnya menyatakan pengelolaan dana haji harus dilakukan oleh Bank Syariah atau Bank Umum yang memiliki Unit Usaha Syariah.
Selain pasarnya yang memang besar, peraturan mentri agama sekarang, pembayaran ONH lewat bank Syariah, bank konvensial tidak bisa lagi pelunasan, jelasnya Selasa (26/1/2016)
Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono, menyatakan tengah memikirkan dua strategi pengembangan. Hal pertama, ujarnya akan melakukan penambahan fitur bahasa Indonesia untuk mesin atm yang terdapat di Mekkah dan Madinah.
Endang menambahkan selama ini hanya ada beberapa ATM al Rajhi di Saudi yang menggunakan menu bahasa melayu. Untuk mempermudah transaksi jemaah, pihaknya ingin menambahkan menu bahasa Indonesia yang diharapkan pada musim haji tahun ini bisa terealisasi.
Setelah meluncurkannya pertengahan tahun lalu, Imam menyatakan telah ada 7.000--8.000 rekening. Tahun ini, ia menargetkan penambahan sebanyak 10.000--15.000 rekening.
Tabungan ini telah terafiliasi dengan kartu Haji dan Umroh. Jemaah akan mendapatkan kartu setelah tabungan sudah mencukupi dan siap untuk berangkat ke tanah suci. Kartu ini memiliki usia penggunaan yang lebih panjang. Menurut perseroan, setelah melaksanakan ibadah haji, jemaah masih terus bisa menggunakan layaknya kartu debit.
Akan ada program lanjutan haji dan umroh agar alumni terkoneksi dan terhubung. Misalnya kita buat program sosial dan belanja yang sifatnya syariah apply,"terang Imam
Rencana lain yang tengah dipikirkan unit bisnis strategis PT Bank Nasional Indonesia Tbk ini adalah pemasangan chip pada kartu Haji umroh. Hal itu ujar Imam masih mempertimbangkan perkembangan dan peningkatan baik teknologi dan jumlah kartu. Termasuk menurutnya dapat menetapkan lokasi melalui Gps.
Tabungan Haji umroh tiga tahun ke depan bisa jadi kartu id nya jemaah haji yang dilengkapi dengan Gps yang membantu menemukan jemaah apabila tersesat, tegasnya
Sebagai tabungan pertama yang menyasar komunitas, perseroan menggunakannya sebagai acuan dalam pengadaan database untuk mengembangkan program tambahan di Hongkong, Taiwan, dan Korea.
Laporan kinerja Perseroan menunjukkan npf naik dari 1,86% pada 2014 menjadi 2,53% pada 2015. Menurutnya yang menjadi pembiayaan terbesar adalah pembiayaan komersial. Di luar itu Imam juga mengatakan ada imbas kondisi ekonomi sepanjang 2015.
Pembiayaan mikro kita tahun lalu ada beberapa titik yang terfokus pada komoditi. Pada satu titik hampir 80% portofolionya komoditi karet dan sawit. Kejadian untuk tahun lalu satu titik npf- nya di itu, karena karetnya drop tinggi, terangnya.
Kondisi itu tak membuatnya gentar, Imam tetap optimis terutama untuk triwulan satu. Ia menangkap sinyal bagus penuruan BI Rate yang akan mendorong kinerja bank lebih baik lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel