Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Negara Indonesia Syariah tahun ini berencana menjaring nasabah di segmen komunitas tenaga kerja Indonesia (TKI). Dua negara yang jadi incaran adalah Taiwan dan Korea Selatan.
Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengatakan dua negara tersebut dipilih karena lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Hongkong. Apalagi tahun lalu BNI Syariah telah meluncurkan produk tabungan disana.
Tahun lalu kami sudah meluncurkan tabungan migran Hasanah di Hongkong, nah Taiwan dan Korea Selatan kan tidak jauh dari Hongkong, itu perimbangannya,jelasnya Selasa (26/1/2016)
Imam menambahkan strategi tersebut merupakan upaya bersinergi dengan induk usaha perseroan.
Pihaknya akan memanfaatkan kantor cabang induk yang sudah ada sebagai basis untuk membangun komunitas. Imam menyebut rencana tersebut tengah dalam penjajakan.
Corporate Secretary BNI Syariah, Endang Rosawati, menjelaskan pola bisnis berbasis komunitas lebih efektif dibandingkan hanya pendekatan industri semata. Menurutnya masyarakat kini lebih percaya dengan sumber informasi yang berasal dari komunitasnya. Dengan demikian, komunitas memiliki ikatan emosional yang lebih kuat. Di celah itulah bank dapat melakukan penetrasi.
Imam mengaku optimis dengan rencana ini karena melihat perkembangan tabungan migran Hasanah di Hongkong yang mendapatkan respon positif. Ia berujar ada sekitar 14.000 rekening yang tercatat hingga saat ini.
Dalam halaman resmi perseroan tabungan migran Hasanah diperuntukkan bagi pekerja migran Indonesia yang tersebar di Hong Kong. Dengan adanya tabungan yang dilengkapi kartu Migran Hasanah, maka BMI dapat menggunakan kartu tersebut untuk penarikan tunai di seluruh ATM berlogo Master Card.
Buruh Migran Indonesia (BMI) di Hongkong saat ini sangat mengandalkan uang tunai, dan tentunya hal ini cukup berisiko dan berbiaya. Apalagi sebagian BMI menerima gaji dalam bentuk tunai dan sebagian dalam bentuk transfer saldo ke rekening yang dibukakan oleh pemberi kerja.
Kemudahan lain yang didapatkan BMI adalah mengisikan pulsa bagi keluarganya di kampung halaman, membayar listrik, membayar zakat, bahkan transfer kepada keluarga di tanah air,
Adapun BNI Syariah menargetkan kenaikan tabungan ini mencapai Rp50 miliar--Rp100 miliar per tahun. Saat ini tengah dipertimbangkan juga fitur-fitur tambahan untuk jenis tabungan tersebut.
Akan diisi program-program edukasi pasca kontrak sedang kita pikirkan, termasuk potongan belanja yang dilakukan TKI untuk kebutuhan hidup, bisa kita masukkan di situ. Tapi itu step berikutnya jelas Imam.
Menurut ekonom perbankan syariah Agustianto langkah yang ditempuh BNI Syariah untuk dalam memperkuat segmen komunitas patut diapresiasi. Ia mengungkapkan secara kuantitas jumlah dan gaji TKI yang bekerja di negara-negara tersebut banyak.
Di sana juga ada komunitas pengajian yang cukup besar, bahkan mungkin ada yang belum masuk komunitas, potensinya masih besar, terangnya.
Adapun Dpk perseroan akhir 2015 mencapai sejumlah 19,3 triliun, terdiri atas giro sebesar Rp1,5 triliun, tabungan Rp7,4 triliun, dan deposito Rp10,4 triliun
Sementara Data Pustlitfo BNP2TKI menunjukkan Taiwan, Hongkong, dan Korea Selatan masuk dalam sepuluh besar negara dengan penempatan TKI terbesar. Taiwan di urutan kedua sebanyak 75.303 orang, Hongkong di urutan kelima sebanyak 15.322 orang, dan Korea Selatan di urutan sembilan sebanyak 5.501 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel