Jaga Kestabilan Harga, Denpasar Diguyur Beras Kualitas Sedang 10 Ton

Bisnis.com,29 Jan 2016, 11:44 WIB
Penulis: Newswire
Beras/JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, DENPASAR - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali menggelontorkan 10 ton beras dengan kualitas medium sebagai tahap awal dalam pasar murah yang digelar di Pasar Kreneng, Denpasar.

"Pasar murah kami lakukan menjelang hari besar keagamaan tujuannya untuk menjaga kestabilan harga komoditi kebutuhan pokok masyarakat," kata Ketua TPID Bali, Ketut Sudikerta di Pasar Kreneng Denpasar, Jumat, (29/1/2016).

Pasar murah, kata Wakil Gubernur Bali itu, dilakukan untuk mencegah ulah spekulan yang biasanya menaikkan harga memanfaatkan momentum jelang hari raya.

Masyarakat di Bali pada Rabu (10/2/2016) melaksanakan Hari Raya Galungan dan Kuningan pada Sabtu (20/2/2016) dan Imlek pada 8 Februari 2016.

Beras dengan kualitas medium dalam pasar murah itu dijual dengan harga Rp8.300 per kilogram diangkut menggunakan satu truk yang dialokasikan dari Bulog.

Sejumlah warga yang saat itu tengah berbelanja di pasar yang terletak di Jalan Kamboja Denpasar itu kemudian memadati pasar murah tersebut. "Saya harapkan ini digelar berkelanjutan biar harga beras tidak naik apalagi nanti Galungan," ucap Made Suarti, seorang pembeli.

Tidak sedikit warga juga mencari komoditas lain selain beras seperti minya dan gula pasir. Namun dalam pasar murah itu hanya menjual pasar. Ke depan TPID Bali akan menjual komoditas lain di titik yang akan digelar secara bergiliran dan bertahap di sembilan kabupaten/kota di Bali.

Sebelum menggelar pasar murah, tim TPID Bali juga menggelar blusukan ke sejumlah pedagang di pasar tersebut. Dari blusukan ke sejumlah pedagang yang menjual kebutuhan pokok tersebut, Sudikerta mengklaim harga saat ini masih stabil.

Dalam pasar murah dan blusukan itu turut hadir Wakil Ketua TPID Bali yang juga Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati, Kepala Bulog Divisi Regional Bali, Mansur, serta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini