BRI Medan Siap Salurkan Kredit Usaha Rakyat Rp3,4 T

Bisnis.com,29 Jan 2016, 17:06 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
Pencairan pinjaman di sebuah kantor perbankan/Ilustrasi

Bisnis.com, MEDAN - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Wilayah Medan siap menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) mikro senilai Rp3,4 triliun pada tahun ini.

Pimpinan Wilayah BRI Wilayah Medan, Frans Hari Sistiyasta optimis bahwa target tersebut dapat tercapai efektif dalam setahun. Pada tahun lalu, realisasi KUR mikro di Sumut tercatat sebesar Rp639 miliar dengan jumlah debitur 40.591 orang, sedangkan target debitur pada 2016 mencapai 152.152 orang.

"Kami ingin mencari nasabah perbankan yang selama ini merasakan bunga double digit dan akan menggeser ke kredit bersuku bunga satu digit," ungkapnya saat ditemui, Jumat (29/1/2016).

Sepanjang 2015, BRI Wilayah Medan juga menyalurkan KUR ritel senilai Rp149 miliar kepada 782 debitur. Adapun target debitur KUR ritel pada tahun ini, kata Frans, mencapai 2.191 orang.

Untuk mencapai target KUR, kini perseroan juga gencar memaksimalkan agen BRILink untuk meningkatkan pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR). Menurutnya, agen BRILink yang berada di Sumut bisa menjadi perpanjangan dari kantor bank. 

Pada 2015, BRI telah memiliki 3.000 agen BRILink  di Sumut tersebar di desa-desa. Frans mengungkapkan semakin banyak agen yang berada di desa-desa maka literasi keuangan masyarakat kepada bank semakin bagus. "Masyarakat yang tinggal jauh dari kantor bank, bisa mengakses kredit melalui agen BRILink," katanya.

Selain itu, Frans mengatakan perseroan juga menggandeng organisasi kemasyarakatan seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan memaksimalkan peran mantri di pasar-pasar tradisional.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua UKM Center Sumut Denni Mirza mengatakan, pelayanan KUR harus diperluas hingga ke tingkat agen bank penyalur agar pelaku usaha di tingkat daerah bisa menjangkau dengan baik. Bila terjadi pemerataan, katanya, masyarakat di desa akan mengalami peningkatan level seperti di kabupaten atau kota.

“Layanan KUR seharusnya tidak hanya diakses di kantor pusat atau cabang pembantu utama saja, tetapi bisa di agen. Bila akses sulit, maka akan sedikit pelaku usaha bersedia mengajukan pinjaman dengan alasan waktu dan lain sebagainya,” ungkap Denny.

Denny menuturkan peran perbankan sangat penting untuk membuat pelaku usaha kecil bertahan di tengah masyarakat ekonomi Asean (MEA). Bila dengan meningkatkan modal, maka akan terjadi peningkatan volume produktivitas UMKM dan omzet hingga 50%. Dia yakin, bila program ini berjalan optimal maka entrepreneur muda bisa bersaing di pasar domestik.

Dalam kesempatan yang sama, Wapinwil BRI Sumut Prasetya Sayekti menjelaskan bahwa suku bunga KUR hanya satu digit. Dia mengungkapkan suku bunga yang satu digit ini, bisa membantu masyarakat sekaligus mempercepat roda perekonomian. "Kami ingin menyalurkan KUR sebanyak-banyaknya untuk nilai penyaluran, tetapi harus ada batas maksimal pencapaian," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini