Begini Keseharian Merawat Hewan di Taman Safari Prigen

Bisnis.com,30 Jan 2016, 17:13 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Taman Safari Cisarua Bogor bakal menjadi liburan alternatif saat liburan./Bisnis-Martin Sihombing

Bisnis.com, JAKARTA - Taman Safari Prigen merupakan salah satu taman konservasi yang dimiliki oleh Taman Safari Indonesia dan telah beroperasi pada 1997. Safari Prigen merupakan rumah bagi lebih dari 3.000 satwa dari 200 spesies yang berasal dari berbagai belahan dunia, seperti gajah Sumatra, Jerapah, lumba-lumba, bahkan Penguin Humboldt.

Dengan beragam kompleksitas hewan, Marketing Communication Manager, Ashrully Setia Yudanto memenyebut pihaknya selalu mengawasi dan mengontrol kenyamanan seluruh satwanya. Secara reguler, ujarnya, kontrol atas kualitas makanan diutamakan.

"Misalnya untuk macan, dalam sehari bisa menghabiskan 8 kg daging kangguru, itu dibagi dalam pagi, siang, dan malam. Di sela-sela itu juga kita kasih snack, yaitu ayam," terangnya Sabtu (30/01/2016)

Head of Departement Sales & Marketing; TSI II, Idham Rustian P. menambahkan termasuk untuk penyediaan rumput bagi gajah selalu dipenuhi. Setiap harinya, seekor gajah dapat menghabiskan rumput dari berat badannya. Untuk roti, pihaknya memilih merk tertentu yang sudah dipertimbangkan kadar proteinnya dan kandungan lainnya.

Pihaknya bahkan memiliki rumah sakit satwa, dengan 4 tenaga dokter dan kurang lebih 200 keeper yang siaga Para dokter keeper akan berpatroli supaya satwa-satwa tidak merasa stress atau tertekan.

Ashrully melanjutkan bentuk laiin peningkatan kualitas kesejahteraan satwa dengan pemberian enrichment. Dirinya menerangkan, enrichment ini banyak variasinya, yakni makanan, sosial, habitat, fisik, dan kognitif

Bisa dari faktor makanan. Contoh dengan pemberian variasi pakan supaya satwa tdak bosan.Kalau orang utan misalnya, buah-buahannya ditaruh di dalam bambu shingga orutnya ada usaha utk mngambilnya..

Selain itu, menurutnya ada juga bentuk enrichment lingkungan atau habitat fisik. Caranya, ia berujar dengan mendesain habitat semirip mungkin dengan alam atau dengan penambahan kayu,tambang, tumbuhan, mainan, yang disesuaikan dengan jenis satwanya.

Sementara enrichment sosial, katanya dilihat berdasarkan sifat satwa tersebut, individual atau sosial. Satwa dengan sifat sosial tinggi, misalnya zebra dapat digabung dengan satwa herbivora lain supaya ada interaksi satu sama lain.

Sementara hewan dengan perbedaan cuaca yang ekstrim, semisal pinguin selalu diperhatikan suhu pendinginannya. Pihaknya sengaja memilih jenis pinguin dari amerika selatan yang tidak terlalu berbeda jauh dengan iklim Indonesia. Namun sebelumnya pinguin tersebut telah diadaptasikan terlebih dahulu.

Idham mengakui biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perawatan ini cukup besar, menyedot 60% dari total pengeluaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini