Reaktivasi LQ45 Futures Bakal Dongkrak Trading Value

Bisnis.com,02 Feb 2016, 05:56 WIB
Penulis: Ana Noviani
Bursa Efek Indonesia/JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bursa Efek Indonesia meluncurkan kembali produk derivatif LQ45 Futures sebagai instrumen lindung nilai atas gejolak pasar saham.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Alpino Kianjaya mengatakan reaktivasi produk ini merupakan respons otoritas bursa atas kebutuhan investor dalam perdagangan saham. Alpino berharap produk derivatif ini dapat memenuhi kebutuhan pemodal atas sarana lindung nilai (hedging).

"Ini permintaan investor yang ditangkap oleh otoritas bursa. Dengan hedging, investor jadi lebih berani ambil posisi di spot market," tuturnya di Gedung BEI, Senin (1/2).

Dengan produk ini, investor yang memiliki saham emiten yang masuk dalam Indeks LQ45 dapat membeli kontrak berjangka indeks efek (KBIE) LQ45 sebagai sarana hedging. Tiga periode kontrak hedging yang ditawarkan, yakni 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan.

Initial margin kontrak hedging ini ditetapkan sebesar 4% dari harga indeks efek dikali jumlah kontrak dan multiplier sebesar Rp500.000 per poin indeks. Adapun auto rejection kontrak LQ45 Futures dipatok 10% dan tingkat leverage 25 kali.

Untuk mendukung perdagangan produk LQ45 Futures, delapan Anggota Bursa telah bersedia menjadi penyedia likuiditas. Delapan perusahaan sekuritas itu, yakni RHB OSK Securities Indonesia, Henan Putihrai, Binaartha Parama, Nikko Securities Indonesia, Pacific 2000 Securities, Trimegah Securities Tbk., Universal Broker Indonesia, dan Valbury Asia Securities.

"Anggota Bursa perlu sosialisasi untuk memberikan pemahaman yang komprehensif atas produk ini. Saya harap AB akan bertambah dari waktu ke waktu dan ini sebenarnya peluang AB untuk meningkatkan trading value di BEI," tuturnya.

Menurut Alpino, AB yang sedang menjajaki keterlibatan sebagai market maker LQ45 Futures, antara lain Panin Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Asjaya Indosurya Securities, RDK Sekuritas, Indo Premier Securities, Millenium Danatama Sekuritas, dan Sinarmas Sekuritas.

Pada 2001-2009, imbuhnya, rata-rata transaksi LQ45 Futures mencapai 190 kontrak per hari. Saat itu Indeks LQ45 masih berada pada level di bawah 100.

"Saya yakin jumlah kontrak naik signifikan. Saat ini, AB yang menjadi liquidity provider minimal memberikan quotasi 10 kontrak seri bid maupun offer," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini