Jelang Imlek, Bank Indonesia Minta Kalbar Waspada

Bisnis.com,02 Feb 2016, 20:42 WIB
Penulis: Yanuarius Viodeogo
Ilustrasi/JIBI
Bisnis.com, PONTIANAK – Bank Indonesia meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengantisipasi lonjakan kenaikan indeks harga pengeluaran menjelang dan sesudah hari raya Imlek pada Februari 2016.
 
Kepala BI Perwakilan Kalbar Dwi Suslamanto mengatakan, inflasi pada Februari 2016 akan mengalami kenaikan di atas angka inflasi periode Januari 2016 yang mencapai 0,36%.
 
“Kenaikan inflasi tidak akan terlalu tinggi dari Januari 2016 tetapi harus tetap diwaspadai karena pada perayaan Imlek harga tiket pesawat cenderung mahal,” kata Dwi kepada Bisnis, Selasa (2/1/2016).
 
Dia berharap terjadinya koordinasi yang baik dengan Pemprov Kalbar, Pemerintah Kota Pontianak dan pelaku usaha jasa travel supaya angka inflasi pada bulan mendatang tidak mengalami lonjakan kenaikan yang terlampau tinggi.
 
Adapun cara lain untuk mengendalikan inflasi pada tahun ini, pemerintah daerah di Kalbar melakukan kerja sama dengan Probolinggo dan Batam dalam mendatangkan sejumlah komoditas seperti bawang merah dan telur yang sering menjadi penyebab harga komoditas tersebut naik.
 
Kepala Badan Pusat Statistik Kalbar Pitono mengatakan, inflasi pada periode Januari 2016 karena dipengaruhi faktor kenaikan kelompok bahan makanan sebesar 1,52%, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,09%.
 
“Penyumbang inflasi juga karena kenaikan kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,54%, kelompok sandang sebesar 0,30%, kelompok kesehatan 0,25%, dan kelompok pendidikan, rekreasi, olahraga sebesar 0,05%,”
 
Menurutnya, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari 2016. A.l bawang merah, ayam goreng, telur ayam ras, kontrak rumah, kue kering berminyak, mie kering instan, jeruk, tarif listrik, bawang putih dan sawi hijau.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yoseph Pencawan
Terkini