Bisnis.com, JAKARTA--Kemampuan Perbankan dalam melakukan pendanaan bergantung dari pencairan dana ABPN yang dilakukan oleh pemerintah.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adtyaswara mengatakan pencairan anggaran yang untuk pendanaan proyek harus dilakukan secara cepat agar dana bisa masuk kembali ke sistem perbankan.
"Pencairan anggaran harus cepat, sehingga pada waktu dana deposit pindah ke SBN (Surat Berharga Negara), kemudian langsung dicairkan menjadi proyek, sistem tetap terjaga dengan baik," ujar Mirza di Jakarta.
Mirza menambahkan, likuiditas perbankan saat ini memang terjadi pengetatan. Pemerintah merencanakan melakukan front loaded SBN yang digunakan untuk membiayai proyek APBN tahun ini. Hal tersebut cukup banyak bisa menyedot dana masyarakat yang berdampak pada ketatnya likuiditas perbankan.
Masuknya asuransi dan dana pensiun ke dalam SBN menurut Mirza merupakan bagian dari pendalaman pasar. Selain itu, hal ini menjadi bagian dari ketahanan pembiayaan APBN yang dilakukan oleh pemerintah.
Hal tersebut dinilai merupakan suatu hal yang positif, karena juga dapat membuat diversifikasi sumber dana pemerintah untuk pembiayaan ABPN.
"Dana pensiun dan asuransi dikonversi menjadi SBN. Dana-dana tersebut akan masuk ke kas pemerintah, kemudian oleh pemerintah nantinya akan keluar dalam bentuk pendanaan proyek. Pendanaan proyek itu nantinya masuk lagi ke sistem perbankan," papar Mirza.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Bank Indonesia, Likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas pada Desember 2015 tumbuh 8,9% (y-o-y),lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 9,2% (y-o-y).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel