Bisnis.com, BANDUNG - Kalangan peternak sapi perah di Jawa Barat mendorong pemerintah segera merealisasikan rencana untuk memberikan subsidi bagi asuransi ternak sebesar 80%.
Ketua Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) Aun Gunawan mengatakan apabila subsidi asuransi ternak sapi direalisasikan dapat memacu gairah peternak untuk memelihara hewan.
Selama ini, asuransi ternak sapi yang digulirkan pemerintah belum mampu diakses peternak, karena premi yang cukup besar.
Bahkan, sejumlah peternak memilih menjual sapi perah untuk dijadikan pedaging karena tidak adanya jaminan di saat hewan ternak mati.
"Hal itu terjadi sejak 2011 di mana populasi saat itu mencapai 17.000 ekor, kini menyusut menjadi 13.000 ekor. Sapi perah dijual untuk dipotong karena harganya tinggi. Sampai sekarang masih terjadi," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (4/2/2016).
Pihak koperasi berupaya memberikan bimbingan terhadap peternak sapi perah untuk memelihara hewannya karena cukup menguntungkan.
Di samping itu, koperasi juga terus menggalakan program asuransi ternak dari internal, tetapi nilainya belum signifikan karena dana yang dimiliki masih relatif rendah.
Kendati demikian, program asuransi yang digulirkan koperasi cukup memberikan keuntungan bagi peternak karena hewan ternak mereka dijamin.
"Memang biaya tanggungan asuransinya masih minim, misalnya harga satu ekor sapi Rp20 juta, kami ganti Rp5 juta apabila hewan itu mati," jelasnya.
Oleh karena itu, Aun berharap rencana pemerintah untuk memberikan subsidi asuransi agar digulirkan secepatnya, karena selama ini banyak rencana pemerintah yang hanya wacana dan lemah dalam implementasi.
"Kalau memang benar, kami ingin segera diimplementasikan agar jaminan hewan peternak bisa terjaga," tegasnya.
Sementara itu, Dinas Peternakan (Disnak) Jabar setuju dengan langkah pemerintah pusat untuk memberikan subsidi 80% bagi asuransi ternak sapi.
Kepala Disnak Jabar Dody Firman Nugraha mengatakan selama ini kurangnya akses peternak untuk mendapatkan asuransi, akibatnya banyak sapi perah yang dijual menjadi pedaging. Kondisi tersebut juga menyebabkan produksi susu di Jabar semakin rendah.
"Kami setuju apabila sasarannya untuk meningkatkan kesejahteraan peternak," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel