Dorong Daerah Tertinggal, 30% Beasiswa LPDP untuk Afirmasi

Bisnis.com,04 Feb 2016, 14:10 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Ilustrasi/Antara

Kabar24.com, SURABAYA—Kementerian Keuangan mendorong perkembangan daerah tertinggal, khususnya yang ada di luar Pulau Jawa. Ini dilakukan dengan memberikan prioritas beasiswa bagi sarjana di daerah yang hendak melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya.

Program tersebut dijalankan Kemenkeu melalui Sekretariat Jenderal Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Wujudnya berupa alokasi beasiswa sebesar 30% untuk program afirmasi dalam seleksi yang dilangsungkan tahun ini.

Direktur Perencanaan usaha dan Pengembangan Dana LPDP Mokhamad Mahdum mengatakan beasiswa afirmasi diberikan untuk 3T, yaitu daerah tertinggal, terluas, dan terdepan. Program ini merupakan upaya untuk meningkatkan taraf pendidikan di daerah tertinggal.

Iya program ini untuk itu,” katanya ditemui di sela acara LPDP Edufair 2016 di Kampus C Universitas Airlangga, Surabaya, Kamis (4/2/2016).

Kuota 30% tersebut berasal dari target 5.000 peserta LPDP pada tahun ini. Artinya setara dengan 1.500 orang. Selain afirmasi, juga disediakan program khusus untuk beasiswa dosen bekerja sama dengan Kementerian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sejumlah 1.000 orang.

Sekitar 2.500 orang lainnya adalah program beasiswa reguler. Adapun target 5.000 peserta pada tahun ini meningkat dari tahun lalu sejumlah 4.500 penerima beasiswa. Mereka tidak hanya melanjutkan studi di luar negeri melainkan pula di dalam negeri.

“Melalui LPDP Edufair kami ingin memberikan informasi selengkapnya dari kampus mitra kami, di dalam dan luar negeri serta menjembatani calon peserta yang butuh informasi lebih jauh,” ucap Mahdum.

Seluruh universitas luar negeri yang menjadi mitra LPDP dipastikan termasuk 200 top dunia. Atau setidaknya jurusannya termasuk 50 terbaik dunia. Tapi Mahdum tidak menyebutkan angka pasti berapa kampus yang bermitra denga LPDP, hanya dinyatakan ratusan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini