Target Investasi di Jateng Tahun Ini Naik 20%

Bisnis.com,04 Feb 2016, 21:00 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi investasi/coastalinvestment.ae

Bisnis.com, SEMARANG - Target investasi di Jawa Tengah pada 2016 meningkat sebesar 20% dibandingkan dengan capaian investasi pada 2015.

"Yang jelas untuk investasi 2015 kami hampir mencapai target, untuk targetnya Rp27 triliun," kata Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko yang saat ini tengah menjabat sebagai Penjabat Bupati Kabupaten Semarang tersebut di Semarang, Kamis (4/2/2016).

Untuk capaian 2015, Sudjarwanto mengatakan penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp13,4 triliun sedangkan penanaman modal asing (PMA) mencapai sekitar Rp11 triliun.

"Dari data tersebut target investasi kita mendekati ketercapaian itu. Artinya, kondisi investasi 2015 tidak terlalu buruk," katanya.

Bahkan, kata dia, ada peningkatan realisasi investasi 2015 dibandingkan 2014. Untuk diketahui, realisasi capaian investasi 2014 di kisaran Rp19 triliun. "Ini terlihat kondisinya baik. Apa yang disebut dengan minatan investasi tinggi ya ini buktinya," katanya.

Terkait dengan 2016, lanjut dia, pihaknya optimistis target peningkatan tersebut akan terealisasi. Mengenai kondisi nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), pihaknya menyatakan meski tinggi tetapi semakin stabil sehingga tidak mengganggu aktivitas investor.

Sementara itu terkait dengan komoditas, pihaknya berharap investasi yang masuk ke Indonesia adalah industri yang bersifat padat karya sehingga memerlukan banyak tenaga kerja.

Selain itu, diharapkan pula masuknya industri yang memproduksi subtitusi impor sehingga ketergantungan terhadap bahan baku dari luar negeri dapat dikurangi.

"Harapannya dapat mengembangkan potensi yang kita punya, artinya basisnya adalah sumber daya yang dimiliki, apakah sumber daya manusia, apakah sumber daya alam atau buatan yang kita punya," katanya.

Sudjarwanto mengatakan, pada 2015 sudah cukup banyak industri yang masuk ke Jateng dan memproduksi subtitusi impor. Beberapa di antaranya memproduksi komponen alat elektronik dan komponen otomotif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini