Bisnis.com, TANGERANG--PT Banten Global Development (BGD) memastikan pendirian Bank Banten masih berlanjut, meski saat ini masih menunggu arahan dari para pemegang saham.
“Setahu saya masih berlanjut. BGD sebagai pelaksana pembentukan Bank Banten masih menunggu arahan lebih lanjut melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) dalam waktu dekat,” kata Direktur BGD Franklin Paul Nelwen ketika dihubungi Bisnis, Kamis (4/2/2016).
Kendati demikian, dirinya mengaku tidak belum bisa membeberkan lebih detial terkait kelanjutan pendirian Bank Banten karena menunggu hasil RUPS dan hasil audit yang tengah dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan akuntan publik.
Menurutnya, pihaknya fokus mempersiapkan proses audit tahunan pasca mencuatnya kasus penyuapan terkait pendirian Bank Banten yang melibatkan BGD dan sejumlah anggota DPRD Banten.
Franklin mengungkapkan audit tersebut diperlukan guna keterbukaan publik sekaligus laporan pada saat pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). "Mudah-mudahan akhir bulan Februari ini selesai, lalu kita RUPS," tegasnya.
BGD sendiri merupakan BUMD yang dibentuk sebagai holding company sehingga diharapkan dapat menjadi wadah pemersatu antara BUMD kota dan kabupaten yang berada di Provinsi Banten.
BGD dengan kepemilikan saham Pemprov Banten sebanyak 99% ini mendapatkan amanat untuk mendirikan Bank Banten. Hal tersebut mengacu kepada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pembentukan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Banten.
Selain Bank Banten, BGD memiliki sejumlah prioritas antara lain pembangunan tol Serang-Panimbang, bandara Banten Selatan, bendungan Waduk Sindang Heula, dan mass rapid transit Bandara Soekarno Hatta-Serpong-Balaraja-Cikarang.
Di saat yang sama, Asep Rahmatullah, Ketua DPRD Banten bakal memperketat pengawasan BGD sejak terbongkarnya skandal korupsi. Meski menurutnya bermasalah, Asep bersama anggota DPRD Banten lainnya tetap menggelontorkan dana ratusan miliar rupiah dalam rangka pendirian Bank Banten.
Pada 2014, DPRD Banten menggelontorkan dana Rp 314 miliar, lalu 2015 sebesar Rp 400 miliar, dan rencananya kembali dikucurkan dana senilai Rp 236 miliar bagi BGD pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel