Terangi Indonesia Timur, Pemerintah Pacu Proyek PETDES

Bisnis.com,06 Feb 2016, 01:21 WIB
Penulis: Annisa Lestari Ciptaningtyas
Desa di Indonesia/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Program Energi Terbarukan Untuk Desa (PETDES) akan menjadi salah satu program kelistrikan untuk menerangi wilayah Indonesia Timur yang tidak terjangkau oleh infrastruktur kelistrikan yang menggunakan bahan bakar fosil.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan ada 6 (enam) Provinsi di wilayah Timur Indonesia yang masih gelap gulita yang akan dipilih untuk program PETDES, yaitu wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara.

“Wilayah terluar ini hanya bisa dilistriki dengan EBT, sebagai contoh di Balalawan ada satu desa bisa melayani 17.000 rakyatnya atau sekitar 5.000 rumah tangganya yang kelistrikannya dikelola oleh BUMD. Saat ini program PETDES ini kita tata bagaimana baiknya, seperti di Batam juga menjadi contoh yang menarik”, katanya, Jumat (5/2/2016).

Sudirman menjelaskan, saat ini pihaknya tengah fokus untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), dan semangat untuk mendorong EBT sesuai dengan Undang-undang No. 30/2007 tentang Energi dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional.

"Energi terbarukan menjadi mandat dari UU, dan secara kewenangan ada di Kementerian ESDM, terdapat tantangan yang harus diselesaikan dalam pengembangan EBT, salah satunya adalah masalah rasio elektrifikasi,"kata dia.

Saat ini, tambahnya, rasio elektrifikasi Indonesia masih 87%, dan target pencapaian target rasio elektrifikasi 2019 adalah sebesar 97%. Untuk mewujudkan rasio elektrifikasi tersebut, harus didukung dengan program pengembangan EBT di daerah.

“Dalam waktu 5 tahun ke depan kita ingin mengubah Indonesia terang, dari 2519 desa yang masih gelap diantaranya 1100 desa ada di Papua. Kalau kita mengharapkan korporasi (PT PLN) untuk take care sebelah wilayah barat masih cukup aman, sedangkan di wilayah timur harus menjadi perhatian kita," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini