Bisnis.com, CAIRO - Setelah sempat menghentikan produksinya untuk sementara waktu, perusahaan mobil asal Amerika Serikat, General Motor akhirnya akan kembali beroperasi di Mesir, yakni pada Minggu (14/2/2016).
"Masalahnya telah diselesaikan," kata seorang pejabat perusahaan seperti diberitakan Reuters, Jumat (12/2/2016).
Penghentian sementara itu disebabkan terjadi krisis mata uang di negara tersebut. Ini sangat membebani perusahaan mengingat mayoritas bahan baku berasal dari impor.
Selain itu, tidak stabilnya kondisi politik dan keamanan akibat adanya pemberontakan juga menjadi kekhawatiran perusahaan, sehingga memutuskan untuk menutup sementara kegiatan operasi.
Pengoperasian kembali ini dilakukan karena pemerintah Mesir telah menjaga stabilitas nilai tukarnya. Di Mesir, General Motor membuat sekitar 25% kendaraan yang diproduksi di negara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel