Antisipasi Kelangkaan, Balikpapan Upayakan Budi Daya Ikan Air Tawar

Bisnis.com,14 Feb 2016, 16:11 WIB
Penulis: Nadya Kurnia
Keramba ikan/Ilustrasi

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan akan menggalakkan program pembudidayaan ikan air tawar untuk mengantisipasi kekurangan ikan dari hasil perikanan tangkah yang diprediksi tak akan meningkat signifikan sepanjang tahun ini.

Ketua Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan Kota Balikpapan Muhammad Yos Mianto mengaku target ikan hasil perikanan tangkap tidak akan berbeda jauh dari realisasi hasil perikanan tangkap pada 2015, yakni sekitar 3.447 ton.

“Kecil saja hasil perikanan tangkap tahun kemarin, dan tahun ini target perikanan tangkap juga tidak besar. Tergantung kekencangan angin, kalau anginnya kencang nelayan tidak bisa pergi berlayar,” tutur Yos, Minggu (14/2/2016).

Oleh karena itu, dia lebih memilih untuk menggencarkan budidaya ikan air tawar untuk memenuhi kebutuhan ikan di Balikpapan. Pemkot menyediakan bibit-bibit ikan air tawar seperti ikan nila dan ikan lele untuk dibagikan kepada pembudidaya ikan air tawar.

Belum lama ini, DPKP Balikpapan menyebarkan 20.000 bibit ikan air tawar di seluruh bendungan pengendali di Balikpapan. Penyebaran bibit-bibit ikan itu diharapkan dapat meningkatkan populasi ikan air tawar, untuk nanti dapat dikonsumsi oleh warga.

Hingga saat ini, terdapat kurang lebih 5.000 nelayan di Balikpapan. Sepanjang 2015 kemarin, hasil perikanan tangkap mencapai 3.447 ton, sementara hasil perikanan budidaya air tawar mencapai 112 ton, dan hasil budidaya air payau mencapai 94,9 ton.

Adapun jumlah nelayan pembudidaya tambak mencapai 480 orang, sementara pembudidaya kolam terpal mencapai 148 orang, dan pembudidaya kolam tanah mencapai 212 orang.

“Kami gencarkan budidaya perikanan air tawar untuk mengantisipasi angin selatan ataupun angin utara yang kencang, tiap tahunnya rata-rata ada 20.000-30.000 bibit ikan yang kami bagikan untuk pembudidaya ikan air tawar,” tutup Yos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini