7 Konglomerat Indonesia Rogoh Triliunan Rupiah di Bisnis e-Commerce

Bisnis.com,15 Feb 2016, 01:00 WIB
Penulis: Sukirno
Ilustrasi/Quartsoft

Akan tetapi, kata Daniel, meski tidak mencatat keuntungan lebih dari satu dasawarsa, Amazone tetap menggelar IPO. Publik memborong saham Amazone lantaran nilai dari perusahaan ini telah berlipat hingga 300 kali.

Pemegang saham akan melihat keuntungan bukan dari revenue bisnis e-commerce, melainkan bakal terwujud saat diakuisisi atau go public. Namun, di Indonesia, perusahaan e-commerce masih terbilang sulit untuk melantai di pasar modal lantaran publik masih memburu perusahaan konvensional.

Bisnis e-commerce, lanjutnya, merupakan bisnis yang beroperasi 24 jam sehari, dan 7 hari sepekan. Jangkauan bisnis daring ini juga jauh lebih luas dari perusahaan konvensional. Sehingga, valuasi saham yang menjadi keuntungan share holders, bukan lagi revenue.

"Tidak ada e-commerce yang untung, tapi pengeluarannya jauh lebih besar. Mentalitas investor Indonesia itu kalau investasi harus untung, makannya startup Indonesia sulit berkembang," jelas Daniel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sukirno
Terkini