Pasokan Berlebih, Penurunan Harga Gandum Terancam Berlanjut

Bisnis.com,15 Feb 2016, 20:38 WIB
Penulis: Hafiyyan
Ladang gandum/

Bisnis.com, CHICAGO - Hujan dan Salju yang melanda perkebunan gandum di wilayah Kansas, Amerika Serikat berpotensi meningkatkan harga. Namun, berlimpahnya pasokan masih menghantui penurunan lebih lanjut.

Data Bloomberg menunjukkan pada perdagangan Senin (15/2/2016) harga gandum untuk kontrak Mei 2016 turun 1 poin atau 0,22% menjadi US$462,5 per bushel.

Pemerintah AS menyebutkan, kondisi perkebunan yang rusak akibat cuaca bakal memulihkan harga, karena pasokan global sudah melebihi permintaan. Sayangnya, Jatuhnya konsumsi China dan India menambah kekhawatiran surplus, sehingga menjatuhkan harga gandum di seluruh dunia.

Departemen Pertanian Paman Sam (USDA) memperkirakan ekspor dari negaranya akan menyusut ke level terendah sejak 1972. Petani pun tertekan oleh penguatan dolar sehingga kesulitan menemukan calon pembeli.

Pekan lalu, USDA memangkas prospek konsumsi global karena pemerintah China mengarahkan penggunaan biji-bijian lain sebagai bahan makanan dan pakan ternak. Pada saat yang sama, India menahan laju impor gandum seiring stok dalam negeri yang berlimpah.

"Besarnya panen dikombinasikan dengan penurunan permintaan akan membuat stok global mencapai 238,9 juta ton pada Juni, mencapai rekor tertinggi yang pernah ada," ungkap USDA seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (15/2/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini