BNI Fokus Garap Bisnis Remitansi di Singapura

Bisnis.com,17 Feb 2016, 01:47 WIB
Penulis: Muhammad Abdi Amna
BNI

Bisnis.com, SINGAPURA— PT Bank Negara Indonesia Tbk. optimistis target peningkatan pangsa pasar bisnis remitansi di Singapura dari 19% pada 2015 menjadi 25% pada tahun ini tercapai, walaupun negeri jirang terdampak perlambatan ekonomi global.

Panji Irawan, Managing Director Treasury & International PT Bank Negara Indonesia Tbk., mengatakan potensi bisnis remitansi di Singapura cukup tinggi, mengingat total pengiriman uang ke Indonesia pada tahun lalu mencapai Sing $350 juta.

“Sebenarnya, pangsa pasar ideal untuk bisnis remitansi BNI di Singapura sebesar 30%, dengan asumsi nilai pengiriman tahun ini samai tahun lalu. Tetapi perlambatan ekonomi China yang langsung memengaruhi ekonomi Singapura menjadi salah satu pertimbangan kami,” ujarnya, Selasa (16/2/2016).

Untuk mencapai target tersebut, ujarnya, perusahaan membuka satu unit BNI Remittance Center di Singapura guna memperkuat kapasitas pelayanan dua kantor sebelumnya yang telah berdiri. Apalagi, saat ini jumlah total tenaga kerja Indonesia di Singapura mencapai 126.000.

Unit pelayanan baru yang terletak di City Plaza ini hanya fokus pada pelayanan remitansi. Sementara dua unit lainnya yakni di Robinson Point dan Lucky Plaza memiliki kemampuan pelayanan penuh kepada nasabah.

Saat ini, lanjutnya, nilai total remitansi yang masuk ke Indonesia dari seluruh negara di dunia mencapai US$6 miliar per tahun. Oleh karena itu, BNI juga membuka kantor cabang di Seoul Korea Selatan untuk melayani tenaga kerja Indonesia.

“Prinsip kami follow Indonesian workers dan Indonesian Business. Per hari ini [Selasa, 16/2] kantor cabang Seoul mulai beroperasi penuh. Kami juga telah memiliki dua kantor cabang di Jepang, satu di Amerika Serikat dan satu di London,” katanya.

Sejauh ini, lanjutnya, nilai aset terbesar dari seluruh kantor cabang BNI di luar negeri dipegang oleh Singapura yang mencapai US$655 juta dari US$3 miliar. Kantor cabang Singapura juga memiliki tingkat profitabilitas tertinggi dibandingkan negara lain.

Panji mengungkapkan, profitabilitas yang tinggi juga ditopang oleh bisnis pembiayaan kredit ekspor. Dalam hal ini, perusahaan Singapura yang menjadi distributor alat utama sistem pertahanan (Alutsista) Indonesia menjadi target pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini