Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan segera menerbitkan beleid tentang insentif bagi perbankan nasional untuk mengimbangi target pemerintah dalam menurunkan suku bunga kredit hingga single digit pada akhir tahun.
Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan pihaknya tengah menyusun Peraturan OJK mengenai berbagai kemudahan bagi perbankan nasional yang tetap meningkatkan efisiensi dalam kondisi berkurangnya cost of fund.
Menurutnya, dengan sejumlah kebijakan pemerintah untuk menurunkan cost of fund dan diterbitkannya insentif yang sangat signifikan kepada bank yang mampu meningkatkan efisiensi, akan membuat suku bunga kredit turun secara bertahap.
“Kalau biaya dana bisa diturunkan, kami akan berikan insentif bagi Bank yang mampu mencapai efisiensi tertentu, NIM [Net Interest Margin] tertentu,” katanya, usai rapat terbatas di Kantor Istana Wakil Presiden, Kamis (18/2/2016).
Dia mengatakan pihaknya masih mendiskusikan sejumlah insentif yang cukup signifikan yang diharapkan juga berujung pada peningkatan daya saing di ASEAN.
“Misalnya seperti memudahkan pendirian kantor cabang. Macam-macam lah. Akan banyak area yang akan kami mudahkan,” ujarnya.
Muliaman mengatakan bahwa Bank Nasional tidak perlu khawatir akan kehilangan profit karena pada akhirnya penurunan suku bunga kredit akan memperbesar basis nasabah yang menerima kredit.
Menurutnya, sejumlah program pemerintah untuk perluasan akses keuangan, seperti Kredit Usaha Rakyat atau yang gencar dilakukan OJK, yaitu laku pandai sejalan dengan penurunan suku bunga sehingga Bank diharapkan mampu memaksimalkan hal itu.
“Jadi jangan ditaksir model keuntungan Bank berkurang, kemudian ROA [return of asset] turun. Financial Inclusion jadi faktor memperluas basis nasabah, sehingga bank tetap untuk besar dan confidence masyarakat terjaga dengan baik,” jelasnya.
Apalagi, dia mengatakan OJK tengah gencar membuka kerjasama yang lebih luas dengan mendorong peningkatan kredit dan nasabah di beberapa sektor, seperti maritim dan pariwisata.
Di tempat yang sama, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bakal segera membentuk tim ad hoc yang berisikan pemerintah, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan guna mengupayakan penurunan suku bunga kredit sebesar single digit pada akhir tahun.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap suku bunga kredit bisa turun menjadi 7-7,5% pada awal tahun depan. Level bunga yang ditargetkan tersebut jauh lebih rendah dari realisasi bunga kredit perbankans aat ini.
Berdasarkan data Bank Indonesia periode Desember 2015, suku bunga kredit ritel bank-bank pelat merah berada pada kisaran 11,5%-12,25%, sedangkan bunga kredit konsumsi KPR dan non-KPR tercatat pada kisaran 8,6%-12,5%.
Adapun, bunga kredit korporasi tercatat pada kisaran 10,25%-11,5%. Sementara itu, bunga kredit mikro mencapai level 18,75%-19,25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel